MENEKAN KORUPSI DARI HULU

Menekan Korupsi dari Hulu
(Pendidikan Karakter dan Kesejahteraan Guru sebagai Solusi Jangka Panjang)
Oleh: Agus Nana Nuryana, M.M.Pd.*

Koleksi Pribadi

Kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menaikkan gaji hakim hingga sekitar 280% merupakan berita yang menggembirakan dan banyak menuai banyak pujian. Upaya dimaksudkan untuk memperkecil tingginya prilaku suap dan korupsi di lingkungan peradilan yang saat ini sangat memprihatinkan. Sebab, tak sedikit hakim yang selama ini tergoda menyalahgunakan kewenangan karena alasan ekonomi. Dengan gaji yang lebih tinggi, sangat diharapkan integritas para penegak hukum dapat lebih baik.

Namun, langkah ini hanya sebagai solusi yang belum menyeluruh, sebab ibarat memperbaiki arus di hilir tanpa memperhatikan sumber keruhnya di hulu sebagai penyebab utamanya. Akar korupsi tidak semata-mata terletak pada kebutuhan ekonomi, namun sangat dominan karena lemahnya karakter individu. Dan karakter, sebagaimana kita tahu, dibentuk oleh proses pendidikan yang panjang, mulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat.

Sayangnya, pendidikan karakter saat ini tidak benar-benar mendapat ruang yang proporsional di sekolah. Banyak guru yang justru dibebani dengan tuntutan administratif yang kaku dan berlapis-lapis. Mereka sibuk mengisi dokumen, bukan membangun nilai. Akibatnya, semangat untuk mendidik siswa secara utuh pun semakin luntur. Tak sedikit guru menjadi apriori dan menjalankan tugasnya secara minimalis.

Persoalan yang paling memprihatinkan adalah kebanyakan guru di Indonesia statusnya honorer dengan tingkat kesejahteraan ekonomi yang rendah. Mereka mengajar dalam kondisi serba terbatas: gaji minim, status tidak jelas, tanpa jaminan sosial memadai. Padahal sesungguhnya tanggung jawab mereka sangatlah besar dalam membina generasi masa depan bangsa yang berkarakter baik. Menurut berbagai estimasi, sekitar 60–70% guru di Indonesia masih berstatus non-ASN.

Kondisi ini tentu sangat ironis. Kita semua berharap bisa membentuk generasi antikorupsi. Namun, kita terkadang abai terhadap kesejahteraan dan kemerdekaan profesional para guru yang sebenarnya memainkan peran kunci dalam pembentukan karakter anak bangsa. Kita menuntut hasil yang besar dari fondasi yang rapuh.

Pemerintah sangat perlu untuk terus memperbaiki kesejahteraan hakim, jaksa, polisi, dan penegak hukum lainnya. Tapi jika ingin menyelesaikan persoalan korupsi dari akarnya, maka pembenahan sektor pendidikan harus jadi prioritas utama. Mulailah dari memuliakan guru: berikan mereka penghargaan yang layak, ruang untuk berkreasi, dan kepercayaan penuh untuk membimbing anak-anak kita menjadi warga negara yang berintegritas.

Sejatinya sekolah/madrasah adalah benteng terakhir bangsa dalam mencapai kemajuan pembangunan, dan guru adalah penjaganya.

*Kepala MTsN 13 Tasikmalaya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MENEKAN KORUPSI DARI HULU "

Post a Comment

MENEKAN KORUPSI DARI HULU

Menekan Korupsi dari Hulu (Pendidikan Karakter dan Kesejahteraan Guru sebagai Solusi Jangka Panjang) Oleh: Agus Nana Nuryana, M.M.Pd.* Kolek...

Pendidikan Karakter

Recent Posts