SELAMATKAN GURU

Selamatkan Guru
Oleh: Agus Nana Nuryana, M.M.Pd.*


*Guru Matematika di MTs Cijangkar
Beberapa saat yang lalu kita kejutkan dengan tayangan video yang viral di media sosial tentang sebuah kejadian yang sangat memprihatinkan dan menampar dunia pendidikan. Bagaimana tidak? Perilaku yang semestinya tidak terjadi dalam sebuah institusi yang berupaya untuk memanusiakan manusia. Seorang guru yang semestinya menjadi panutan seorang peserta didik dan seharusnya menjadi orang yang dihormati telah dilecehkan seperti barang yang sama sekali tidak berguna dan tak berharga dihadapan para peserta didiknya.
Dalam kejadian tersebut, seorang peserta didik dengan tanpa malu merokok di dalam kelas dan dengan sombongannya menantang guru yang disaksikan oleh rekan-rekannya. Sungguh ini merupakan suatu perilaku yang sangat tidak pantas terjadi dalam dunia pendidikan. Guru yang di sekolah/madrasah berperan sebagai orang tua seharusnya menjadi panutan dan di hormati telah direndahkan dengan sangat hina oleh anak didiknya.
Seolah tak pernah berhenti kejadian serupa terus terjadi, ini merupakan kejadian yang terpublikasi, dan mungkin banyak kejadian yang sama namun tidak diketahui oleh masyarakat luas. Bencana dalam dunia pendidikan ini terus terjadi  seolah  kita  tidak pernah belajar dari kejadian-kejadian yang sama sebelumnya. Kita semua patut prihatin atas terjadinya bencana seperti ini, sebab ini adalah pertanda bahwa masalah dalam dunia pendidikan kita sudah sangat akut dan mesti mendapatkan perhatian yang ekstra untuk mengembalikan pendidikan sesuai dengan yang dicita-citakan oleh bangsa kita sejalan dengan yang tertuang dalam tujuan pendidikan nasional negara Indonesia.
Masalah pendidikan menjadi tanggung jawab kita semua sebagai bangsa. Guru di sekolah/madrasah hanya sebagian kecilnya saja berperan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Tugas dan peran guru di sekolah/madrasah dibatasi sebagai pelaksana pendidikan di instansi formal yang masih sangat banyak keterbatasan. Selama ini banyak diantara kita yang menumpukan seluruh tanggung jawab pendidikan kepada sekolah/madrasah dan ke pundak guru. Secara formal memang bahwa lingkungan sekolah/madrasah adalah institusi yang jelas sebagai pelaksana pendidikan, namun tidak semua tanggung jawab pendidikan bisa dipikul sendiri oleh sekolah/madrasah. Perlu kerjasama berbagai elemen untuk menjalankan proses pendidikan. Semua unsur harus terlibat mulai dari orang tua yang lebih banyak waktu kebersamaannya dengan anak, lingkungan masyarakat yang setiap hari anak menghabiskan paling banyak waktu di sana, pemerintah sebagai pembuat kebijakan yang berhubungan dengan pendidikan. Semuanya harus ikut aktif terlibat dan saling bekerja sama dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas demi tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Di sekolah/madrasah guru adalah ujung tombak keberhasilan pendidikan yang sering kali dijadikan barometer keberhasilan pendidikan. Peran guru yang krusial  dalam proses pendidikan memerlukan perhatian yang serius dari berbagai pihak terutama dari pemerintah sebagai pembuat kebijakan yang mengatur standar pendidik yang memenuhi agar bisa melaksanakan tugas profesinya sebagai guru. Guru berkualitas yang dapat melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik mutlak diperlukan agar pendidikan berkualitas dapat menghantarkan output dan outcame pendidikan yang berkualitas pula, sehingga dapat bersaing dengan negara lain yang ada di seluruh dunia. Output berkualitas tidak hanya dari segi intelektualnya saja namun harus disertai dengan kematangan perilaku, karakter yang baik agar hasil dari pendidikan tidak hanya mencetak manusia yang berilmu saja tapi juga sekaligus manusia berilmu dan beradab.
Manusia yang beradab adalah manusia yang mempunyai perilaku layaknya manusia yang selalu membatasi dirinya dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat sebagai upaya untuk mempertahankan keberlangsungan kehidupan sebagai mahkluk sosial. Manusia akan memiliki peradaban seperti layaknya manusia kalau mereka diasuh dan di didik oleh manusia lagi, dan guru memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya memanusiakan manusia melalui jalur pendidikan. Oleh karena itu diperlukan guru yang berkualitas untuk mewujudkan semua itu.
Dalam menjalankan tugasnya guru saat ini memiliki tantangan yang berat dibandingkan zaman dulu. Berbagai rintangan dan hadangan harus dihadapi oleh guru baik langsung maupun tidak langsung. Perkembangan zaman yang sudah serba canggih mengubah cara pandang dan tata kehidupan masyarakat, sehingga guru saat ini sepertinya kurang leluasa dalam menjalankan tugasnya karena banyak sekali pertimbangan, terkesan bahwa guru selalu serba salah dalam bertindak terutama dalam upaya mendidik anak atau peserta didik. Sifat guru yang kaku ini mengakibatkan kejadian-kejadian yang salah tentang perilaku anak menjadi terbiarkan yang mengakibatkan anak dengan bebas berprilaku sesuai dengan apa yang diinginkannya entah itu salah atau benar.
Perilaku-perilaku anak yang dikerjakan di sekolah/madrasah tidak terlepas dari apa yang sering mereka lakukan di luar sekolah/madrasah. Kebiasaan-kebiasaan mereka entah itu baik atau buruk mungkin akan mereka kerjakan juga di sekolah/madrasah sehingga lingkungan bergaul anak di luar sekolah sangat penting diperhatikan terutama oleh orang tuanya dan juga masyarakat dimana anak itu sehari-hari beraktivitas. Disinilah pentingnya peran serta orang tua, keluarga dan masyarakat dalam pendidikan anak sehingga tidak setiap permasalahan yang dilakukan oleh anak selalu kesalahannya ditujukan terhadap institusi pendidikan atau guru.
Menjadikan guru berkualitas memang tidak semudah membalikan telapak tangan, perlu proses dan upaya yang berkelanjutan di sesuaikan dengan perkembangan zaman. Banyak faktor yang mempengaruhi guru menjadi berkualitas, beberapa permasalahan yang selama ini menghambat peningkatan kualitas guru antara lain:
1.    Sistem rekrutmen guru.
Profesi guru saat ini masih dipandang profesi yang mudah dilakukan, oleh karena itu siapa saja dengan mudah bisa menjadi guru. Anggapan tersebut mungkin tidak salah namun juga kurang tepat, sebab tugas seorang guru tidak hanya transfer ilmu pengetahuan saja tapi guru juga harus menguasai berbagai ilmu tentang pendidikan atau guru harus memiliki kompetensi pedagogik. Rekrutmen guru yang terkesan longgar menyebabkan kualitas guru menjadi kurang sebab mungkin guru tersebut hanya memiliki kompetensi profesional, sedangkan kompetensi yang lainnya yaitu kompetensi sosial, kompetensi kepribadian/personal dan kompetensi pedagogik kurang menguasai. Memperketat proses seleksi guru dan mengawasinya dengan benar mungkin menjadi solusi untuk menjaga kualitas agar pendidikan bermutu bisa dicapai.
2.    Bermunculan sekolah/madrasah yang kurang memperhatikan kualitas.
Diakui atau tidak saat ini banyak sekolah/madrasah yang sebenarnya kurang layak untuk menyelenggarakan pendidikan. Masyarakat yang berniat membantu dalam upaya melaksanakan pendidikan memang tidak salah bahkan dibutuhkan oleh negara, namun terkadang mereka kurang memperhatikan kualitas institusi yang mereka kelola dan terkesan asal-asalan dalam mengelola lembaganya, termasuk dalam menyediakan tenaga guru. Jadi lembaga yang tadinya berniat membantu malah harus dibantu karena kurang matangnya perencanaan dan pengelolaan. Bahkan malah ada oknum yang memanfaatkan lembaga pendidikan untuk mencari keuntungan pribadi yang akhirnya menambah makin semrawutnya sistem pendidikan. Kalau kita berkaca kepada negara maju, masyarakat yang ingin membantu pemerintah semestinya sudah mapan dalam segala hal dan siap memberikan sebagian kekayaannya untuk kepentingan bangsa.
Perlu tindakan yang jelas dan tegas dari pemerintah dalam memberikan izin pendirian sekolah/madrasah. Pengkajian yang matang tentang kesiapan lembaga tersebut dalam melaksanakan kegiatan pendidikan harus betul-betul menjadi perhatian, sebab hal ini akan berimabas pada kualitas output dari sekolah/madrasah tersebut. Standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah semestinya harus ditaati dengan sepenuhnya agar kualitas pendidikan bias terjamin. Memperhatikan kualitas jauh lebih penting dari pada kuantitas sebab keberhasilan dan kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
3.    Kurangnya pelatihan guru yang berkesinambungan.
Tugas guru sehari-hari adalah berhadapan dengan mahkluk hidup yang dinamis dan cenderung mengalami perubahan yang sangat cepat. Seorang guru harus bisa mengimbangi perubahan tersebut sesuai dengan situasi yang dibutuhkan, oleh karena itu peningkatan kualitas kompetensi guru atau upgrading guru harus dilakukan secara berkesinambungan dan harus mencakup seluruh guru yang betugas di sekolah/madrasah formal tidak melihat status negeri atau swasta dan tidak memperhatikan apakah gurunya ASN atau bukan. Kesibukan guru dalam menjalankan tugas sehari-hari dengan beban kerja yang begitu berat terkadang membuat guru lupa untuk meningkatkan kualitas dirinya dengan mengisi dan mengupgrade pengetahuan yang terbaru sesuai perkembangan zaman yang sedang berlangsung. Pemerintah dalam hal ini berkewajiban untuk menyediakan fasilitas kepada guru untuk meningkatkan kompetensi diri yang mendukung pelaksanaan tugasnya sehari-hari.
4.    Tingkat kesejahteraan guru yang masih rendah.
Masalah klasik yang selama ini selalu ramai diperbincangkan dan sangat berpengaruh adalah kesejahteraan guru yang saat ini mungkin masih jauh dari harapan. Bagaimana tidak? Penghasilan guru yang notabene lulusan perguruan tinggi dan memiliki tanggung jawab yang sangat berat karena menentukan kemajuan sebuah bangsa tapi kalah oleh lulusan dibawahnya bahkan oleh orang yang tidak pernah belajar di sekolah formal sekalipun. Sebuah kata-kata ironi yang mungkin sering terdengar yaitu “Guru kerjanya ga main-main tapi gajinya main-main, sedangkan ada profesi yang kerjanya main-main tapi gajinya ga main-main”.
Dengan pendapatan yang pas-pasan dan cenderung kurang guru dituntut dengan seabreg tanggung jawab yang harus dikerjakannya setiap hari. Beban yang tak sesuai dengan pendapatan ini akhirnya banyak yang membuat guru mencari pekerjaan sampingan untuk mendapatkan pengahasilan tambahan, sehingga mereka tidak bisa fokus terhadap tugasnya sebagai guru. Tuntutan tugas guru yang begitu banyak semestinya memerlukan pesiapan dan perencanaan yang matang dalam melaksanakannya agar tujuan dari pendidikan bisa tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Guru semestinya sudah dibebaskan dalam memikirkan masalah financial pribadi dan keluarganya agar mereka bisa focus mengerjakan tugas sesuai yang sudah ditetapkan.
Berkaca dari Negara-negara yang sudah maju, bahwa guru di negara-negara tersebut adalah sebuah profesi yang betul-betul diperhatikan dan dihargai, sebab guru menentukan maju mundurnya pendidikan yang berimbas pada maju mundurnya sebuah negara. Penghargaan dan perlindungan terhadap guru dengan memberikan kesejahteraan yang layak akan meningkatkan harkat dan martabatnya di masyarakat sehingga tidak ada masyarakat yang berani melecehkan profesi guru.
Menyelamatkan profesi guru berarti menyelamatkan bangsa. Profesi guru yang sangat mulia semestinya memberikan imbas yang mulia juga terhadap para pelakunya. Berbagai kalangan harus memahami bahwa peran guru sangat tinggi dalam menyumbang kemajuan sebuah bangsa. Guru berkualitas akan menghantarkan output yang berkualitas pula, agar guru berkualitas maka guru harus diposisikan sebagai profesi yang berharga, yang tanpa keberadaanya maka sebuah bangsa tidak akan mungkin bisa maju dan bersaing dengan negara-negara lainnya di dunia. Mudah-mudahan keberpihakan terhadap profesi guru semakin positif yang akhirnya bisa menyelesaikan berbagai permasalah guru yang selama ini masih membelenggu. Amin


*Guru Matematika di MTs Cijangkar Ciawi dan Pembina ekskul Jurnalistik MTs Cijangkar, blog bisa dikunjungi http://www.jurnalistikmtscijangkar.blogspot.com

*Penulis juga aktif sebagai pegiat Literasi Madrasah dan saat ini mengelola sebuah komunitas yang bernama KALIMAH (Komunitas Aktivis Literasi Madrasah). Website KALIMAH bisa dikunjungi melalui http://www.gokalimah.com

Selain itu penulis juga tercatat sebagai anggota PERGUMAPI (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis). Website PERGUMAPI bisa dikunjungi melalui http://www. pergumapi.or.id

Penulis juga aktif di komunitas Gumeulis (Guru Menulis) Tasikmalaya


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SELAMATKAN GURU"

Post a Comment

Senja hari

Hdjshdhdhrjdhbbdd

Pendidikan Karakter

Recent Posts