CORONA MEMBAWA BAHAGIA


Corona Membawa Bahagia
Oleh: Agus Nana Nuryana, M.M.Pd.*

Corona Membawa Bahagia

“Tidak selalu musibah membawa kemadaratan, kalau kita mampu mengambil hikmah dari kejadian”

Tahun 2020 masyarakat dunia diguncang dengan suatu Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan munculnya satu virus yang mematikan. Berawal dari ditemukannya masyarakat yang terpapar virus tersebut dan menyebar dengan sangat cepat dan menimbulkan korban yang cukup banyak di kota Wuhan provinsi Hubaei negara Tiongkok. Virus tersebut dikenal dengan nama Corona atau Covid-19.

Kota Wuhan diisolasi untuk mencegah penyebaran virus tersebut sehingga kota tersebut menjadi tempat yang sangat menakutkan bagi seluruh warganya termasuk warga asing dari berbagai negara yang tinggal di sana. Negara-negara yang memiliki warga yang tinggal di sana mengevakusinya dengan sangat hati-hati sesuai standar yang seharusnya dilakukan.

Situasi yang mencekam tersebut membuat rasa cemas yang sangat besar terhadap warga dunia. Betapa tidak kota yang tadinya merupakan tempat yang sibuk dengan berbagai kegiatan, dalam waktu sesaat seolah menjadi kota mati yang menjadi penjara bagi warganya yang hidup dalam situasi kacau dan tidak pasti.

Kasus mewabahnya penyakit yang diakibatkan oleh virus Corona atau dikenal dengan istilah Covid-19 mengguncangkan dunia, hampir  tak ada satupun negara di dunia yang tidak menerima dampak dari KLB ini. Bahkan badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa wabah ini sudah menjadi pandemik global.

Pernyataan WHO ini tak urung membuat negara-negara diseluruh dunia menjadi panik. Berbagai strategi untuk mencegah penyebaran virus ini pun dilakukan, bahkan berbagai negara membentuk badan khusus untuk menangani bencana ini. Berbagai upaya dilakukan dari mulai pemantauan terhadap warga asing yang masuk ke wilayah negara yang terindikasi terpapar, pemantauan terhadap warga yang terinfeksi serta penanganannya secara khusus dan banyak hal yang dilakukan untuk mengantisipasi wabah ini.

Dalam waktu yang tidak begitu lama, ribuan warga di seluruh dunia terpapar virus tersebut dan banyak yang meninggal akibat virus tersebut. Penularan yang begitu cepat diakibatkan dari kontak sosial antar manusia menjadi salah satu penyebab cepatnya virus ini beranak pinak. Oleh karena itu banyak negara yang menepakan aturan terhadap warganya untuk mengurangi interaksi sosial selama beberapa hari untuk memutus penyebaran virus tersebut.


Pembatasan interaksi sosial ini dilakukan untuk mencegah orang yang terinfeksi virus melakukan kontak langsung dengan orang yang belum terinfeksi, kegiatan ini dikenal dengan istilah social distancing. Cara ini terbukti efektif dalam memutus rantai penyebaran virus Corona walaupun dampak negatif sosialnya juga sangat besar.

Kerugian moril dan materil dari penerapan social distancing ini mulai dirasakan oleh masyarakat. Pembatasan interaksi sosial membuat lumpuh berbagai macam kegiatan yang melibatkan banyak orang. Hampir semua bidang kehidupan terdampak akibat kebijakan ini, bidang sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan bidang-bidang lainnya menjadi lumpuh dan mengakibatkan berbagai kesulitan di masyarakat.

Salah satu yang terdampak adalah bidang pendidikan. Pememrintah yang menyatakan penyebaran virus Corona sebagai KLB di daerahnya memutuskan untuk memindahkan Proses Belajar Mengajar (PBM) dari sekolah/madrasah ke rumah. Guru dan siswa melakukan PBM dari rumah dengan memanfatakan media daring untuk melakukan PBM, karena semua masyarakat dilarang untuk melakukan kegiatan bersama di tempat-tempat umum.

Setiap kejadian pasti memiliki hikmah yang terkandung didalamnya. Sebagai umat beragama terutama umat Islam, kita menyakini bahwa kejadian ini merupakan kehendak Alloh swt sebagai tanda kekuasannya. Tidak semata-mata Alloh swt memberikan suatu tanda/kejadian tanpa maksud tertentu dan Alloh swt tidak akan memberikan ujian kepada umatnya yang tidak sanggup untuk menanggungnya.

Dengan diterapkannya social distancing yang berlaku untuk seluruh warga tak terkecuali anak-anak usia sekolah, dimana guru dan siswa melakukan kegiatan PBM di rumah masing-masing memberikan peluang positif bagi anak dan orang tua untuk membina hubungan yang lebih baik dengan seluruh anggota keluarganya.

Kegiatan yang padat selama menjalan aktifitas keseharian menyebabkan hubungan yang renggang antar anggota keluarga karena kesibukan masing-masing, kini bisa diupayakan dengan lebih baik dan hangat. Kesempatan waktu luang kebersamaan semestinya dimanfaatkan dengan baik, banyak hal yang bisa dilakukan bersama anggota keluarga seperti makan bersama, beribadah bersama-sama, mengerjakan pekerjaan rumah bersama-sama bahkan hiburan atau bermain dengan anak yang dilakukan di rumah.

Lihat juga: Pola Hidup Sehat

Kesempatan yang jarang terjadi ini akan memberikan kebahagian bagi seluruh anggota keluarga jika kita mampu betul-betul memanfaatkannya. Kebersamaan yang penuh kehangatan akan membangun hubungan baik antar anggota keluarga, mereka akan saling menghabiskan rasa kangen antar satu dengan yang lainnya, tertawa lepas, saling sayang saling memperhatikan dan mengobrol bebas tanpa beban yang selama ini menumpuk dalam pundak masing-masing.

Tidak perlu mahal untuk bahagia, dengan kesederhanaan kita dapat meraih itu semua. Kita dapat memanfaatkan halaman rumah misalnya untuk bermain bola dengan anak atau melakukan permainan apa saja yang membuat anak kita bahagia. Kontak badan ketika kita bermain sambil tertawa lepas memberikan kehangatan hubungan keluarga dan kebahagiaan yang luar biasa.

Badan menjadi bugar, pikiran menjadi cerah dan ringan, tidak banyak pengeluaran yang menguras finansial dan semua merasa bergembira akan menjadikan badan kita sehat sehingga penyakit pun enggan hinggap dalam tubuh kita karena kekebalan yang meningkat sebagai akibat dari kegiatan positif yang kita lakukan.
Musibah memang selalu menyisakan kesedihan dan kepedihan, namun semua ini tidaklah selalu merugikan karena Alloh swt tahu apa yang kita butuhkan. Kasih sayang Alloh swt sebenarnya sedang dicurahkan, namun tidak ada yang tahu maksud yang diinginkan-Nya kecuali bagi orang-orang yang beriman yang selalu mengambil hikmah dari segala kejadian.

Mudah-mudahan kita selalu mendapatkan perlindungan dari segala musibah yang dapat merusak keimanan. amin

*Guru Matematika di MTs Cijangkar Ciawi Tasikmalaya


*Penulis juga aktif sebagai pegiat Literasi Madrasah dan saat ini mengelola sebuah komunitas yang bernama KALIMAH (Komunitas Aktivis Literasi Madrasah). Website KALIMAH bisa dikunjungi melalui http://www.gokalimah.com

*Selain itu penulis juga tercatat sebagai anggota PERGUMAPI (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis). Website PERGUMAPI bisa dikunjungi melalui http://www.pergumapi.or.id


*Penulis juga aktif di komunitas Gumeulis (Guru Menulis) Tasikmalaya
    




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CORONA MEMBAWA BAHAGIA"

Post a Comment

Senja hari

Hdjshdhdhrjdhbbdd

Pendidikan Karakter

Recent Posts