UPAYA MENGEMBANGKAN BUDAYA LITERASI DI SEKOLAH/MADRASAH

UPAYA MENGEMBANGKAN BUDAYA LITERASI DI SEKOLAH/MADRASAH
Agus Nana Nuryana, M.M.Pd.*
MTs Cijangkar


A.     LATAR BELAKANG
1.    Makna pengembangan literasi di sekolah/Madrasah
Membaca adalah bagian yang penting dalam kehidupan manusia, karena dengan membaca manusia akan mendapatkan pengetahuan sebagai bekal dalam menjalani kehidupan. Dengan membaca manusia akan mengumpulkan berbagai informasi dalam otaknya yang kemudian informasi tersebut akan digunakan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang mereka temukan dalam kehidupannya.
Sekolah/madrasah merupakan salah satu sarana bagi manusia dalam mengumpulkan berbagai macam ilmu pengetahuan, karena di sekolah/madrasah manusia secara terstruktur dan teratur akan diberikan berbagai macam ilmu pengetahuan yang merupakan dasar manusia dalam mempersiapkan dirinya untuk menjalani aktifitas sepanjang hidupnya.
Salah satu sumber belajar yang digunakan di sekolah/madrasah adalah buku. Peran buku dalam sistem pembelajaran di sekolah sangat penting, karena dengan membaca buku para peserta didik di sekolah/madrasah, mereka akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang mungkin belum pernah mereka dapatkan dari siapapun.
Dalam proses membaca buku, peserta didik tidak hanya cukup dengan melakukan kegiatan membaca saja, namun mereka juga harus bisa memahami dan mengambil inti sari pengetahuan dari buku yang mereka baca, sehingga para peserta didik harus mempunyai keterampilan membaca buku yang efektif.
Sekolah/madrasah harus mempunyai program khusus dalam pengembangan literasi sekolah/madrasah. Hal ini penting untuk membantu para peserta didik untuk mengembangkan keterampilan membaca. Program ini juga tidak ditujukan khusus kepada peserta didik, namun juga ditujukan kepada seluruh stakeholder sekolah/madrasah yang terlibat untuk menjamin keterlibatan mereka dalam pengembangan literasi sekolah/madrasah, sebab pengembangan literasi sekolah akan mudah berkembang kalau semua stakeholder sekolah/madrasah ikut bertanggung jawab dalam pengelolaanya.
Sekolah/madrasah formal adalah sebuah lembaga yang memiliki keleluasaan dalam pengembangan literasi, hal ini menjadi salah satu kekuatan dalam upaya meningkatkan budaya literasi. Pembiasaan kegiatan literasi yang diterapkan disekolah diharapkan bisa diterapkan di luar sekolah, baik di keluarga ataupun di masyarakat. Kekuatan yang dimiliki sekolah harus betul-betul dioptimalkan dalam upaya mengembangkan literasi sehingga nantinya akan berkembang menjadi budaya literasi yang dilakukan oleh seluruh stakeholder sekolah/madrasah tidak hanya di tempat dan yang waktunya terbatas seperti di sekolah, tetapi mereka dapat mengembangkannya kapanpun dan di manapun mereka berada.
Sekolah/madrasah boleh dikatakan sebagai pioner dalam upaya mengembangkan dan membudayakan literasi dikalangan masyarakat, sesuai dengan perannya bahwa sekolah merupakan tempat manusia dalam mendapatkan ilmu pengetahuan, dan salah  satu upaya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan adalah dengan membaca. Membaca adalah salah satu upaya cerdas dalam upaya mengakses dan memahami suatu ilmu pengetahuan yang merupakan salah satu bagian dari kegiatan literasi.
2.    Inspirasi program literasi sekolah/madrasah  yang di kembangkan
Membaca dalam Islam adalah salah satu kegiatan ibadah pertama kali yang disampaikan oleh Alloh swt. kepada umat manusia melalui wahyu pertama yang disampaikan kepada Rosululloh Muhammad saw. yang disampaikan dalam Al-Quran surat Al-Alaq ayat pertama yang bunyinya: ‘Bacalah dengan menyebut nama Tuhan mu’. Hal ini menyiratkan bahwa kegiatan membaca merupakan kegiatan ibadah yang mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting bagi manusia, sehingga perintah pertama yang harus dilakukan oleh manusia sebagai kegiatan ibadah adalah perintah membaca.
Alloh swt. sangat mengetahui apa yang harus dilakukan oleh manusia yang tugasnya sebagai kholifah di muka bumi yang nantinya akan mengelola bumi ini untuk kebaikan manusia itu sendiri. Oleh karena itu supaya manusia bisa menjalankan tugasnya dengan baik, maka manusia harus menguasai ilmu pengetahuan dan salah satu cara manusia mendapatkan pengetahuan adalah dengan cara membaca.
Dalam sejarah diceritakan bahwa Islam dulu pernah mengalami kejayaan karena umat Islam waktu itu sangat mencintai ilmu pengetahuan, sehingga lahirlah para ilmuan-ilmuan yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan para ilmuwan tersebut setelah menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan juga mereka menuliskan ilmu pengetahuan yang mereka kuasai dan terbitlah beberapa buku yang dapat dibaca dan  digunakan oleh seluruh umat manusia yang ingin mengetahui, memahami dan  menguasai ilmu pengetahuan yang para ilmuwan miliki.
Buku-buku yang sudah tersusun dari para ilmuwan kemudian dikumpulkan di sebuah perpustakaan supaya bisa diakses oleh siapa saja yang ingin menguasai ilmu pengetahuan. Perpustakaan waktu itu menjadi pusat peradaban dan perkembangan ilmu pengetahuan tidak hanya untuk orang Islam, tapi bagi semua orang di seluruh dunia yang mencintai ilmu pengetahuan.
Di zaman modern saat ini, kita mengetahui dan melihat bahwa negara maju adalah sebuah negara yang pemerintah dan rakyatnya mencintai ilmu pengetahuan. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi modal bagi mereka untuk bisa memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dunia ini sehingga kehidupan mereka menjadi makmur, bahkan mereka bisa mengeksploitasi kekayaan sumber daya alam yang tidak hanya ada di negaranya, tetapi juga sumber daya alam yang ada di negara lain dan mereka pasti mendapat keuntungan yang bisa dimanfaatkan untuk kemakmuran mereka sendiri.
Ilmu pengetahuan yang mereka kuasai tentunya tidak serta merta ada begitu saja, tetapi lewat upaya pengembangan dan penelitian yang mereka lakukan yang tidak bisa lepas dari budaya literasi. Sehingga wajar dan pantas kalau ada ungkapan bahwa ‘suatu negara yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, maka negara tersebut akan menguasai dunia’.
Ditengah upaya pemerintah kita yang sedang merangkak ingin memajukan negara kita tercinta ini, maka sepatutnya dan seharusnya kita mencontoh negara-negara yang  sudah maju dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan hal ini diawali dengan membiasakan mengembangkan budaya literasi disemua tempat dan dengan memulainya di sekolah, diharapkan budaya literasi ini akan berkembang juga di tempat-tempat lain di masyarakat yang lebih luas agar budaya cinta ilmu dapat berlaku bagi siapa saja baik pelajar, mahasiswa, pegawai atau masyarakat secara keseluruhan, sehingga diharapkan budaya ini akan menghantarkan negara kita menjadi negara yang sejajar dengan negara-negara lain di dunia yang sudah maju dan martabat serta harga diri bangsa kita meningkat demi kemakmuran seluruh rakyat dan bangsa.
3.    Hasil akhir yang ingin dicapai dari program literasi Sekolah/Madrasah
Setiap upaya yang dilakukan tentunya mengaharapkan hasil yang terbaik, walau terkadang dalam proses perjalannya banyak gangguan dan rintangan yang menghadang, namun dengan segala daya dan upaya semua rintangan harus di lewati, dan hal ini pun berlaku pada upaya pengembangan literasi sekolah/madrasah.
Hasil terbaik memang bukan satu-satunya tujuan yang ingin di capai namun proses menjalankan pengembangan literasi sekolah jauh lebih penting dan ini harus dikelola dan dilaksanakan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan upaya terbaik yang dilakukan dan kegitan baik ini tidak terputus hanya dilakukan oleh peserta didik ketika hanya berada di sekolah/madrasah saja.
Melaksanakan proses secara maksimal mungkin juga tidak dapat menghasilkan hasil terbaik yang diinginkan, namun harapan yang diinginkan bahwa ketika peserta didik sudah membudayakan pengembangan literasi di sekolah/madrasah, hal ini pun akan tetap mereka lakukan ditempat lain, minimal untuk dirinya sendiri dan lebih baik kalau budaya ini bisa mereka tularkan kepada orang lain yang ada disekitarnya, sehingga budaya literasi ini bisa berkembang dan membumi di negara kita tercinta ini lewat tangan dan kreasi mereka yang lebih kreatif berdasarkan pengalaman yang mereka dapatkan ketika di sekolah/madrasah.

B.   CARA PELAKSANAAN PROGRAM LITERASI ANDA DI SEKOLAH
1.    Tahapan yang Dilaksanakan dalam Menjalankan Program Literasi Sekolah/Madrasah
Dalam melaksanakan program literasi sekolah/madrasah, berbagai upaya kami laksanakan diantaranya:
a.  Melakukan pembiasaan membaca Alquran bersama dan do’a bersama.
Kegiatan ini dilakukan setiap hari 10 menit sebelum pembelajaran reguler dilaksanakan. Membaca alquran bersama ini dilakukan di kelas masing-masing dan dipandu oleh seorang guru yang menggunakan pengeras suara dari ruang guru, sedangkan di ruang belajar, para peserta didik dibimbing oleh guru yang bertugas mengajar pada jam pelajaran pertama yang sama-sama juga ikut membaca Alquran dengan peserta didik.
Setiap hari peserta didik dan guru diwajibkan membawa Alquran satu orang satu, agar dalam melakukan pembaca Alquran, mereka bisa konsentrasi dan meresapi bacaanya masing-masing sehingga kualitas bacaannya bisa terjaga dengan baik sesuai dengan kemampuan membaca masing-masing.
Guru yang bertugas membimbing memberikan perhatian yang serius kepada seluruh peserta didik agar mereka semua terlibat aktif dalam membaca Alquran. Hal ini dimaksudkan akan peserta didik terbiasa melakukan membaca Alquran dan diharapkan mereka tidak hanya terbiasa membaca secara rutin di sekolah/madrasah namun juga mereka terbiasa melakukan ditempat lain di lingkungan keluarga atau lingkungan masyarakat yang lebih luas.
Kegiatan membaca Alquran ini dilaksanakan karena 100% guru dan siswa di sekolah/madrasah kami beragama Islam dan membaca Alquran dalam ajaran Agama Islam adalah suatu kewajiban ibadah yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Selain membaca juga di harapkan para guru dan peserta didik juga mau menggali isi kandungan ayat-ayat Alquran yang isinya juga banyak membahas tentang ilmu pengetahuan.
Pembiasaan membaca Alquran ini juga diharapkan berimabas pada minat baca guru dan peserta didik terhadap buku-buku atau sumber-sumber ilmu pengetahuan lainnya yang lebih mereka fahami dan sukai. Dan dari sinilah diharapkan budaya membaca bisa tertanam sehingga kegiatan ini bisa memacu guru dan peserta didik untuk lebih bersemangat dalam berliterasi kapanpun dan dimanapun mereka berada.
b.  Melakukan Kegiatan Readthon
Untuk menambah minat baca dan membiasakan guru dan peserta didik agar mau membaca, setiap seminggu sekali di sekolah/madrasah kami dilakukan kegiatan readthon. Kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan kegiatan membaca selama 30 menit secara bersama-sama di lapangan terbuka, dan selama kegiatan readthon ini berlangsung, tidak ada aktifitas lain yang dilakukan oleh guru ataupun peserta didik selain kegiatan membaca.
Kegiatan readthon ini dilakukan berkelompok sesuai kelasnya yang dibimbing langsung oleh wali kelas masing-masing. Buku yang di baca merupakan buku bebas baik fiksi maupun non fiksi yang merupakan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah/madrasah. Buku-buku ini diambil oleh salah seorang perwakilan kelas yang kemudian bertanggungjawab terhadap buku yang di pakai oleh kelasnya dalam kegiatan readthon.
Setelah selesai membaca selama 30 menit, kemudian setiap perwakilan kelas diminta satu orang untuk melaporkan hasil bacaannya dan di sampaikan di depan dihadapan teman-teman yang laiinya dengan menggunakan pengeras suara dan dibimbing oleh seorang guru yang bertugas memberikan arahan, bimbingan dan juga penilaian atas laporan hasil bacaan yang disampaikan oleh seorang perwakilan kelas tersebut.
Diakhir laporan buku, guru yang bertugas membimbing memberikan penilain terhadap hasil laporan yang disampaikan oleh masing-masing perwakilan kelas, dan yang mendapatkan nilai terbaik diberikan hadiah sebagai upaya penyemangat kepada yang lain untuk bisa tampil dan melaporkan hasil bacaan lebih baik dikesempatan yang akan datang.
c.   Membentuk Ekstrakurikuler Jurnalistik Madrasah
Ekstrakurikuler Jurnalistik madrasah dibentuk sebagai wadah untuk menyalurkan bakat menulis bagi guru dan peserta didik sebagai reprenstasi dari upaya mereka melakukan kegiatan membaca, Pembentukan ekstrakurikuler Jurnalistik madrasah diharapkan dapat membantu para guru dan peserta didik untuk menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk tulisan yang kemudian dipublikasikan di media publikasi madrasah atau media publikasi umum seperti media masa baik cetak maupun online.
Ada beberapa karya guru dan peserta didik yang dimuat dimedia masa lokal tingkat kabupaten dan propinsi. Hal ini menambah motivasi para guru dan peserta didik untuk terus meningkatkan kualitas literasinya sebagai bentuk upaya untuk terus eksis. Adanya pengakuan eksistensi ini mendorong semangat para guru dan peserta didik untuk terus berkarya yang diawali dengan proses membaca, sebab tidak ada karya tulis yang berkualitas tanpa membaca, kalau diibaratkan membaca dan menulis adalah bagaikan suami sitri dalam sebuah rumah tangga yang masing-masing memiliki peran dan saling mengisi.

2.    Masalah yang dihadapi dalam menjalankan program literasi sekolah/madrasah
Upaya menjalankan pengembangan lterasi sekolah/madrasah dalam praktiknya tidak semudah yang dibayangkan dan yang direncanakan, beberapa kendala yang dihadapi antara lain:
a.    Dalam kegiatan pembiasaan pembacaan Alquran, masih didapati guru dan peserta didik yang datang tidak tepat waktu sehingga mereka tidak bisa mengikuti kegiatan sepenuhnya; juga masih ada peserta didik yang tidak membawa Alquran sehingga mereka harus ikut berbagi dengan temannya yang membawa Alquran, dan hal ini kurang efektif terhadap pelaksanaan kegiatan pembacaan Alquran; atau masih ada peserta didik yang masih malas untuk membaca Alquran sehingga harus terus diingatkan oleh pembimbing.
b.    Dalam kegiatan readthon, masih didapati peserta didik yang masih malas untuk kegiatan membaca, walaupun buku sudah tersedia namun buku tersebut hanya dipegang saja atau bahkan ada yang dipakai sebagai  barang mainan; masih terbatasnya buku bacaan yang ada diperpustakaan dan kebanyakan buku yang merupakan terbitan lama sehingga informasi yang didapat guru atau peserta didik yang didapat dari hasil membaca kurang up to date; perlu waktu lama dan kesabaran untuk memberikan kesadaran akan pentingnya membaca.
c.    Dalam kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik madrasah, masih ada peserta didik yang belum berani mengekspresikan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan dikarenakan rasa kurang percaya diri; masih kurangnya peralatan pendukung media publikasi seperti komputer dan internet yang bisa di gunakan oleh peserta didik.

C.    Hasil Riil yang Diperoleh dari Program Literasi Sekolah/Madrasah
Setelah dilaksanakan pengembangan literasi sekolah/madrasah terdapat perubahan dalam budaya literasi dikalangan guru dan peserta didik diantaranya:
a.      Tingkat kehadiran guru dan peserta didik di sekolah/madrasah 90% tepat waktu.
b.      Tingkat kunjungan peserta didik ke perpustakaan relatif meningkat, walaupun terkadang karena ada bimbingan dari guru.
c.      Penataan kelas yang sudah mengarah pada pengembangan literasi.
d.      Dimuatnya hasil karya guru dan peserta didik di media masa baik cetak maupun online.
e.      Penggunaan dan penguasaan peralatan teknologi komunikasi dan informasi (TIK) dikalangan guru dan peserta didik meningkat.
Pencapaian yang sudah didapatkan saat ini memang masih belum memenuhi harapan 100% dari yang ditargetkan, namun adanya proses perubahan prilaku ke arah yang lebih baik merupakan kebanggaan dan menambah semangat untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan dan pengembangan literasi sekolah/madrasah.
Dengan adanya pembiasaan pembacaan Alquran bersama-sama guru dan peserta didik datang ke sekolah/madrasah selalu berupaya untuk tepat waktu agar bisa mengikuti kegiatan secara menyeluruh dari awal sampai akhir.
Ketika ada waktu luang atau ketika ada tugas dari guru, sebagaian siswa ada yang memanfaatkan waktu dan menyelesaikan tugas-tugasnya di perpustakaan sekolah/madrasah untuk memudahkan mereka mendapatkan bahan/sumber belajar yang dibutuhkan yang berkaitan dengan tugas-tugasnya.
Dengan dimuatnya hasil karya guru dan peserta didik di media masa baik cetak atau online, hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi guru dan peserta didik yang hasil karya literasinya di muat di media masa. Peserta didik  yang membuat tulisan awalnya hanya satu orang, namun setelah melihat hasil karya yang dimuat di media masa, mendorong peserta didik yang lain untuk membuat karya tulis yang sama dengan harapan akan dipublikasin di media masa.
Selain itu penguasaan perangkat TIK dikalangan guru dan peserta didik meningkat, karena mereka dipaksa untuk menuliskan hasil karya mereka dengan menggunakan peralatan TIK, sehingga banyak guru dan peserta didik yang terdorong untuk belajar agar mampu menguasai perangkat TIK.
D.    Rencana pengembangan program literasi sekolah/madrasah di masa depan
Kegiatan pengembangan literasi sekolah/madrasah di tempat kami akan terus diupayakan untuk berkembang tidak hanya dilingkungan sekolah/madrasah tapi juga sampai lingkungan diluar sekolah/madrasah.
Dilingkungan sekolah/madrasah kami akan mengupayakan membuat perpustakaan mini di setiap kelas untuk merangsang para peserta didik berbudaya literasi, sehingga diharapkan ketika ada waktu luang mereka bisa memanfaatkan waktu untuk membaca dan tidak mesti di perpustakaan sekolah/madrasah yang mungkin letaknya jauh dari kelas.
Selain itu kami akan berupaya membuat perpustakaan mobile yang berfungsi untuk mempermudah memindahkan buku dari suatu tempat ke tempat lain terutama ketempat di mana disana banyak para peserta didik berkumpul ketika ada waktu luang atau agar mudah di bawa ke tempat-tempat di mana kegiatan siswa secara bersama-sama dilakukan, misalnya di kantin atau di lapangan sekolah.
Untuk media publikasi hasil karya guru dan peserta didik, kami akan mengelola blog, atau media sosial yang dikelola oleh sekolah/madrasah sebagai sarana untuk mengekspresikan ide dan gagasan hasil literasi. Selain itu kami juga membangun kerjasama dengan media masa lokal maupun nasional baik cetak maupun online.
Selain di lingkungan sekolah/madrasah kami akan berupaya mengembangkan budaya literasi di luar sekolah dengan membuat perpustakaan jalanan yang dikelola oleh guru dan peserta didik, dengan cara menggelar buku-buku di tempat-tempat keramaian, seperti taman, halaman masjid dan tempat wisata kuliner. Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan orang-orang yang berada di sana mau membaca buku ketika bersantai menghabiskan waktu untuk nongkrong bersama keluarganya.

*Guru Matematika di MTs Cijangkar
*Penulis juga aktif sebagai pegiat literasi di madrasah dan tercatat sebagai ketua komunitas KALIMAH (Komunitas Aktifis Literasi MAdrasah), blog kalimah bisa dikunjungi melalui http://www.gokalimah.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "UPAYA MENGEMBANGKAN BUDAYA LITERASI DI SEKOLAH/MADRASAH"

Post a Comment

Senja hari

Hdjshdhdhrjdhbbdd

Pendidikan Karakter

Recent Posts