KARAKTER yang MEMUDAR
Karakter yang Memudar
Museum Konferensi Asia Afrika terletak di Jl. Asia Afrika Kota Bandung, Museum yang dikelola oleh Kementerian Luar Negeri ini memberikan informasi terkait kiprah Indonesia pada pelaksaan konferensi tersebut.
Untuk masuk ke museum tersebut tidak dipungut biaya alias gratis 100%, cukup melakukan registrasi di resepsionis dan boleh bertanya-tanya sekitar museum tersebut dengan para petugas yang ada di sana.
Namun untuk Bapak Ibu guru yang mau membawa serta peserta didiknya sebaiknya melakuan reservasi terlebih dahulu dan ini mudah dilakukan karena bisa melalui online di alamat reservasimkaa.kemlu.go.id
Museum ini buka dari mulai pukul 08.00 - 16.00 dari hari selasa - kamis, 14.00 - 16.00 untuk hari jum'at, 09.00 - 16.00 untuk Sabtu-Minggu, sedangkan hari senin dan libur nasional tutup.
Di dalam museum kita bisa berkeliling melihat foto-foto pelaksanaan Konferensi Asia Afrika dan mendengarkan rekaman pidato Presiden Sukarno ketika memberikan sambutan dalam pembukaan konferensi tersebut, selain itu juga ada perpustakaan yang menyediakan buku-buku bacaan terkait pelaksanaan Konferensi Asia Afrika.
Adalah Pa Kasiman seorang pegawai petugas perpustakaan di museum konferensi Asia Afrika Bandung, pria yang tiga bulan lagi akan purna bakti, begitu sangat ramah dan cepat akrab.
Saya baru ketemu saat itu di perpustakaan museum Konferensi Asia Afrika, namun beliau sangat asik diajak ngobrol seolah kita sudah lama kenal.
Obrolan kami bertema karakter anak bangsa yang zaman sekarang sudah sangat jauh berubah dibandingkan puluhan tahun lalu.
Bangsa Indonesia yang dulu dikenal ramah, sopan, santun dan selalu mengutamakan moral dalam bermasyarakat kini sudah mulai memudar.
Karakter baik itu seolah kini hampir sulit ditemui, terutama pada generasi muda bangsa. Mereka seolah tidak memiliki ciri rakyat Indonesia yang sesungguhnya.
Pergaulan bebas, perilaku yang tak pantas, bicara yang kurang sopan santun tidak sulit ditemukan dalam pergaulan anak muda sekarang, begitu pa Kasiman berujar dan beliau sangat menyayangkan kondisi saat ini.
Diakhir pembicaraan beliau mendo'akan untuk kesuksesan kami semua terutama untuk anak-anak saya yang waktu itu bersama, beliau menyampaikan bahwa nasib orang tidak ada yang tahu, yang wajib kita lakukan adalah berusaha sebaik-baiknya.
Namun satu hal yang sangat disayangkan, ketika kita menjumpai perpustakaan yang ada ditempat umum, biasanya sedikit orang yang mau mengunjunginya.
Terimakasih pa Kasiman atas sambutan hangat serta do'anya. Dimasa purna bakti mudah2an bapak selalu berbahagia dan diberikan keberkahan.
0 Response to "KARAKTER yang MEMUDAR"
Post a Comment