ORANG TUA IKUT UJIAN NASIONAL!
Orang Tua Ikut Ujian Nasional!
Oleh: Agus Nana Nuryana, M.M.Pd.*
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tinggal
beberapa bulan lagi, biasanya UN sudah mulai dilaksanakan di awal bulan April
dalam setiap tahunnya. Peserta didik kelas IX SMP/MTs dan Kelas XII SMA/MA/SMK
mulai disibukan dengan persiapan pelaksanaan ujian tersebut. Biasanya yang
mereka lakukan adalah mengurangi kegiatan ekstrakurikuler, mengikuti bimbingan
belajar baik di sekolah atau di lembaga bimbingan belajar.
Pelaksanaan UN tahun 2020 merupakan kegiatan
terakhir yang dilakukan oleh pemerintah, hal ini seperti yang di sampaikan oleh
menteri pendidikan Nadiem Anwar Makarim bahwa pelaksanaan UN akan di ganti dengan Asesmen
Kompetensi Minimum yang menjadi pengganti UN pada 2021 dengan mengukur
kemampuan
bernalar menggunakan bahasa (literasi) dan kemampuan bernalar menggunakan
matematika (numerasi). Yang menurut menteri Nadiem kedua kompetensi dasar
tersebut wajib dimiliki oleh setiap individu, namun konsep UN yang baru ini
belum keluar secara detil yang membuat banyak kalangan penasaran.
Pelaksanaan UN
ini menyebabkan berbagai perasaan di kalangan peserta didik, ada yang
menaggapinya biasa-biasa, ada yang serius bahkan ada juga yang merasa cemas/tegang
karena takut mendapatkan hasil yang kurang maksimal. Dijadikannya nilai UN
sebagai sarat kelulusan beberapa tahun yang lalu mungkin menjadi penyebab
timbulnya ketegangan dalam diri peserta didik, walaupun di tahun sekarang nilai
UN tidak mempengaruhi kelulusan seorang peserta didik dari satuan pendidikan.
Perasaan tegang
inipun juga terkadang dirasakan oleh para orang tua, rasa cemas mengahantui
mereka karena memikirkan anak-anaknya yang mau melaksanakan UN. Perasaan ini
mungkin wajar timbul dalam diri orang tua, sebab mereka sangat berharap bahwa
anak-anaknya dapat menghasilkan yang terbaik diakhir pembelajaran dengan
harapan anak-anak mereka memiliki masa depan yang lebih baik.
Sebagai orang tua
yang dalam diri mereka sudah tertanam sikap orang dewasa, semestinya tidak
menambah beban kepada anak-anaknya yang akan melaksanakan UN, namun mereka
harus bisa membantu agar anak-anaknya bisa rileks dalam menghadapi UN. Secara
fsikologis orang tua mungkin sudah matang dalam mengolah emosi, jadi mereka
harus memberikan dukukungan positif agar kegiatan UN yang akan dilaksanakan
dapat dilewati dengan baik oleh anak-anaknya.
Beberapa contoh
dukungan positif orang tua adalah dengan memberikan perasaanya yaman kepada
anak-anaknya ketika menghadapi ujian nasional seperti mendampingi secara
emosional dalam persiapan supaya mereka tenang dalam menjalani ujian ini;
dampingi mereka saat mereka merasa tegang, sehingga rasa percaya dirinya bisa
bangkit. Mengajari untuk selalu rileks sangat penting agar anak bisa berfikir
positif dan mereka mampu melakukan persiapan UN dengan baik, selain itu jika
mereka menemukan masalah maka ajaklah berdiskusi untuk menyelesaikannya.
Tidak semua orang
tua mampu untuk mendampingi anak-anaknya dalam menyelesaikan masalah berkaitan
dengan materi pelajaran yang disampaikan di sekolah/madrasah, dan itu sebabnya
mereka menyekolahkan mereka. Namun dukungan emosional orang tua sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan semangat anak dalam menyelesaikan setiap masalah
yang dihadapi ketika berada di sekolah/madrasah. Orang tua tidak cukup memberi
dukungan materi sebab tanggungjawab sesungguhnya atas pendidikan anak ada
dipundaknya
Membangun
kerjasama antara orang tua dan pihak sekolah sangat penting dilakukan agar
terjadi sinergi yang positif antar keduanya, sehingga pendidikan yang
berkualitas bisa dicapai sesuai dengan tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan
yaitu membentuk manusia Indonesia yang cerdas dalam kehidupan berbangsa, mengembangkan
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti
luhur, sehat jasmani rohani dan bertanggungjawab.
*Penulis juga aktif sebagai pegiat
Literasi Madrasah dan saat ini mengelola sebuah komunitas yang bernama KALIMAH
(Komunitas Aktivis Literasi Madrasah). Website KALIMAH bisa dikunjungi melalui http://www.gokalimah.com
Selain itu penulis juga tercatat
sebagai anggota PERGUMAPI (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis). Website
PERGUMAPI bisa dikunjungi melalui http://www.pergumapi.or.id
Penulis juga aktif di komunitas
Gumeulis (Guru Menulis) Tasikmalaya
0 Response to "ORANG TUA IKUT UJIAN NASIONAL!"
Post a Comment