PENDIDIKAN HARUS BERPIHAK KEPADA SETIAP WARGA NEGARA
Pendidikan Harus Berpihak kepada Setiap Warga Negara
Oleh: Agus Nana Nuryana,
M.M.Pd.
‘Ayah Curi Hape Demi Anak’ begitulah judul berita yang dimuat di surat
kabar harian Kabar Priangan edisi Rabu, 5 Agustus 2020. Kejadian ini terjadi di
kota Garut Jawa Barat dikarenakan seorang ayah yang tidak mampu membelikan hape
untuk anaknya yang sedang melaksanakan pembelajaran secara daring. Ayah dari
keluarga tidak mampu ini terpaksa melakukan hal tercela karena sangat sayang
terhadap anaknya. Belakangan berita ini juga tersebar melalui media televisi, beruntung
kasus ini tidak sampai ke tangan polisi, karena yang memiliki hape tidak
melaporkannya dengan alasan kasihan terhadap keluarga tersebut.
Inilah salah satu potret pendidikan yang terjadi di negara kita, disaat
pandemi covid-19 pemerintah mengeluarkan kebijakan kepada sekolah/madrasah
untuk tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka, maka solusi pelaksanaan
pembelajaran adalah dengan kegiatan pembelajaran daring. Bukan tanpa alasan
pemerintah masih menutup sekolah/madrasah setelah hampir empat bulan tidak
digunakan untuk pembelajaran langsung, sebab wabah yang di sebabkan oleh
covid-19 masih terus terjadi dan orang yang terpapar masih terus bertambah.
Pembelajaran yang dilaksanakan secara daring juga bukan hal yang mudah
disaat bencana ini melanda, permasalahan yang membelit masyarakat begitu
komplek sehingga berimbas pada kesulitan yang mereka rasakan. Sebagian
masyarakat berkilah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja mereka
sudah kepayahan, apalagi ditambah dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk
pembelajaran daring yang memerlukan perangkat dan biaya rutin yang tidak
sedikit.
Tidak semua siswa memiliki peralatan yang disyaratkan untuk mengikuti
pembelajaran daring, sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak merata di rasakan
oleh seluruh siswa. Kesenjangan terjadi antara siswa yang mampu dengan yang
kekurangan, sehingga hal ini menimbulkan masalah baru dalam tatanan kehidupan
masyarakat seperti kejadian yang di beritakan di atas.
Kendala ini sebetulnya bisa di atasi walaupun harus dengan susah payah dan
selalu memperhatikan protokol kesehatan, karena setiap daerah tidak memiliki
dampak yang sama akibat pandemi ini. Di daerah zona hijau misalnya, guru
melakukan kunjungan ke rumah siswa atau siswa datang ke sekolah menemui guru
dengan syarat tidak ada kerumunan. Solusi ini sebenarnya bukan yang terbaik
sebab masih rentan dengan bahaya terpapar dan menyalahi aturan pemerintah.
Sebagian besar masyarakat, terutama di daerah-daerah yang termasuk zona
hijau atau kuning menuntut agar pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka
dengan memperhatikan protokol kesehatan. Mereka khawatir anak-anaknya terlena
dengan situasi ini, karena sulit sekali mengatur/membimbing anak belajar di
rumah, selain itu mereka merasa keberatan karena harus menyediakan biaya
tambahan untuk pembelajaran daring.
Pembelajaran daring saat ini merupakan salah satu solusi yang bisa
dilakukan ditengah situasi darurat walaupun efektifitasnya masih jauh dari yang
diharapkan, kegiatan ini dilakukan dari pada siswa sama sekali tidak melakukan
aktifitas belajar. Guru dengan segala keterbatasan masih bisa mengarahkan siswa
untuk belajar walau tidak diikuti semuanya karena keadaan siswa dalam mengakses
informasi yang tidak sama.
Kendala-kendala tersebut semestinya bisa diatasi oleh pemerintah sebagai
pemangku yang mengeluarkan kebijakan. Pendidikan adalah aset penting negara
yang harus terus dijamin keberlangsungannya, oleh karena itu masyarakat berhak
memperoleh layanan pendidikan secara utuh dan merata, sebab kualitas sebuah
negara sangat ditentukan oleh kualitas warganya dalam bidang pendidikan dan
semestinya ini adalah tanggung jawab dan kewajiban pemerintah untuk
menjaminnya.
Kebijakan yang berkeadilan dari pemerintah sangatlah diperlukan saat ini,
program yang sangat urgen harus
menjadi prioritas dalam penangannya, dana-dana yang sudah dialokasikan untuk
kegiatan penunjang bisa saja dialihkan untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya
sangat mendesak termasuk penyediaan fasilitas penunjang untuk pelaksanaaan
kegiatan pembelajaran daring yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Sebagai penguasa pemerintah juga semestinya bisa menggerakan organisasi
atau perorangan yang memiliki kekuatan finansial lebih untuk dapat membantu
sebagian masyarakat yang mengalami kesulitan. Saling menolong, saling membantu
sangat dibutuhkan pada situasi seperti ini, meningkatkan rasa kepedulian terhadap
sesama merupakan hal yang penting untuk menjaga agar negara ini tetap berada
dalam keadaan yang kondusif.
Tidak ada seorang pun yang menginginkan bencana ini terjadi, oleh karena
itu diperlukan kesadaran bersama untuk mensikapi situasi ini dengan penuh
kebijaksanaan. Jangan sampai ada sebagian orang yang mengumpulkan keuntungan
sebesar-besarnya dari situasi ini ditengah sebagian masyarakat yang sedang
terhimpit dan bahkan hampir mati. Ibarat kata pepatah ‘menari-nari diatas
penderitaan orang lain’.
Orang-orang yang berada di pemerintahan sebagai pemangku kebijakan harus
memberikan contoh kepada masyarakat bagaimana menerapkan kebijakan itu sesuai
dengan harapan masyarakat dan harus berkeadilan sosial, sebab setiap warga
negara memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan dari pemerintahnya.
Kejadian yang dilakukan seorang ayah di Garut Jawa Barat tadi semestinya
menjadi tamparan keras bagi kita semua, bagaimana seorang warga negara yang
berjuang untuk mendapatkan haknya, dengan segala keterbatasan akhirnya dia
melakukan perbuatan yang melawan hukum, padahal semestinya kebutuhan tersebut
bisa ditangani oleh pemerintah yang berkewajiban untuk menjaminnya. Kebijakan
yang dikeluarkan semestinya juga dibarengi dengan upaya untuk mempermudah
masyaraktnya dalam menjalankan aktifitasnya.
Dalam mengeluarkan kebijakan, keberpihakan sangat diperlukan. Namun bukan
didasari oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya bagi
seseorang atau golongan tertentu, tetapi harus sesuai dengan yang dibutuhkan
masyarakat secara keseluruhan tanpa memandang golongan, status sosial atau yang
lainnya. Rakyat adalah raja dalam sebuah negara demokrasi yang setiap saat
harus mendapatkan pelayanan terbaik dari para ponggawanya.
Pelaksanaan pembelajaran secara daring menyebabkan banyak masyarakat
menjadi terhina, ketidak mampuan mereka untuk mengikuti kebijakan ini
menyebabkan tindakan yang nekad bahkan cenderung melawan hukum. Kejadian ini
pun menyebabkan negara secara keseluruhan mendapatkan imbasnya, keterlambatan
negara dalam menangani permasalahan ini akan menyebabkan derajat negara kita
menjadi rendah di hadapan negara-negara lain.
Undang-undang menjamin bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan
pendidikan yang layak, maka tak semestinya masyarakat dalam mengambil haknya
melakukan hal-hal yang tidak terpuji. Setiap permasalahan yang menyangkut hajat
orang banyak seharusnya menjadi prioritas pemerintah dalam menanganinya.
Kesejahteraan menjadi kunci kemajuan sebuah negara dan salah satu jalannya
adalah dengan tingginya kualitas pendidikan yang memiliki karakter baik.
Memang bukan hal yang mudah untuk menangani berbagai permasalahan yang
super komplek dalam masyarakat, namun keberpihakan pemerintah dalam
mengeluarkan kebijakan yang berkeadilan bagi seluruh rakyat sangat diperlukan
untuk meminimalisir terjadinya masalah baru yang bergejolak. Efektifitas sangat
diperlukan dalam menangani setiap permasalahan, oleh karena itu kepentingan
umum harus menjadi yang utama dalam setiap kebijakan yang ditetapkan.
*Staf pengajar di MTs
Cijangkar Ciawi Tasikmalaya
*Penulis juga aktif sebagai pegiat Literasi Madrasah dan saat ini mengelola sebuah komunitas yang bernama KALIMAH (Komunitas Aktivis Literasi Madrasah). Website KALIMAH bisa dikunjungi melalui https://kalimahtasikmalaya.blogspot.com/
*Selain itu penulis juga tercatat sebagai anggota PERGUMAPI (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis). Website PERGUMAPI bisa dikunjungi melalui http://www.pergumapi.or.id
*Penulis juga aktif di komunitas Gumeulis (Guru Menulis) Tasikmalaya
0 Response to "PENDIDIKAN HARUS BERPIHAK KEPADA SETIAP WARGA NEGARA"
Post a Comment