PEMBELAJARAN DARING SEMAKIN GARING?
Pembelajaran Daring Semakin Garing?
Oleh: Agus Nana Nuryana, M.M.Pd.*
Pandemi covid-19 belum juga mereda, setelah pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan oleh pemerintah ternyata jumlah orang yang tertular virus tersebut semakin banyak. Penambahan ini hampir merata di seluruh wilayah indonesia dan pulau Jawa khususnya Jakarta merupakan daerah paling rawan orang terpapar, sehingga gubernur DKI Jakarta belakangan akan kembali menerapkan PSBB secara ketat untuk mencegah semakin bertambahnya orang yang terpapar covid-19.
Keputusan Anis Baswedan tersebut sontak menuai pro dan kontra di tengah masyarakat yang mulai bergeliat untuk memulihkan ekonomi yang hampir lima bulan terakhir terpuruk. Masa darurat untuk fase kedua ini terjadi tidak terlepas dari prilaku masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan ketika melaksanakan aktifitasnya, mereka menganggap bahwa pelonggaran PSBB berarti pandemi covid-19 sudah berakhir, padahal menurut para ahli epidemiologi justru di bulan agustus atau september 2020 wabah ini akan mencapai puncaknya.
Kebijakan penerapan kembali PSBB secara ketat ini akan berpengaruh terhadap berbagai kegiatan masyarakat, tak terkecuali dunia pendidikan. Pembelajaran merupakan bidang yang masih belum bisa beraktifitas seperti biasanya, kegiatan pembelajaran masih dilakukan dengan sistem blended learning yaitu campuran antara pembelajaran daring dan luring. Pembelajaran luring/tatap muka tidak merata dilakukan di setiap tempat, hanya zona hijau dan kuning yang boleh melaksanakannya dengan memperhatikan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Pelaksanaan pembelajaran daring saat ini dirasakan efektifitasnya mulai menurun, berbagai kendala yang dihadapi menjadi penghambat pelaksanaan pembelajaran daring. Banyak orang tua yang mengeluh terkait hal ini dan menginginkan agar pembelajaran dilaksanakan secara luring/tatap muka karena mereka tidak sanggup mendampingi anak-anaknya belajar di rumah dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki.
Keluhan juga dirasakan oleh para siswa, mereka merasa jenuh dengan aktifitas pembelajaran daring. Kesulitan dalam memahami materi pembelajaran membuat mereka menjadi prustasi dan akhirnya malas untuk belajar, mereka lebih memilih aktifitas lain ketimbang belajar. Pembelajaran daring bukan lagi kegiatan menarik atau solusi bagi mereka untuk mengejar ketertinggalan materi, namun dirasa menjadi beban tambahan di tengah wabah pandemi covid-19 yang makin tak terbendung.
Perasaan yang sama juga dirasakan oleh sebagian guru, minimnya respon dari siswa yang mengikuti pembelajaran daring membuat guru harus berpikir tujuh keliling mencari cara agar mereka semangat mengikuti pembelajaran. Berbagai upaya dilakukan untuk menarik siswa agar selalu senang belajar walaupun tanpa tatap muka, memberi motivasi dan menjalin komunikasi dengan orang tua terus dilakukan agar siswa tetap mau belajar.
Pembelajaran daring yang diharapkan menjadi solusi di saat pandemi covid-19 ini berlangsung, seiring perjalanan waktu sudah mulai menjadi kegiatan yang menjemukan. Belum terbiasanya para siswa melakukan pembelajaran secara mandiri menjadi salah satu penghamabat tersendiri, ketergantungan belajar terhadap guru masih sangat tinggi, walaupun berbagai fasilitas pendukung sudah tersedia dengan mudah.
Kesiapan semua pihak sangat berkontribusi terhadap pelaksanaan pembelajaran secara daring agar tidak menjadi ‘garing’ atau ‘darting’, kesadaran untuk beradaptasi dengan situasi yang baru diperlukan dalam upaya mengefektifkannya. Motivasi sangat penting untuk menghadapi situasi saat ini, kesabaran menjalankan aktifitas dalam situasi darurat sangat diperlukan.
Pemerintah sebetulnya sudah mulai membantu masyarakat dalam mengahadapi kendala yang di hadapi, misalnya dengan upaya pemberian quota belajar secara gratis yang langsung dikirim ke nomor kartu seluler guru dan siswa walaupun tidak semua bisa memanfaatkannya karena tidak memiliki gadget sebagai penunjang pembelajaran.
Kerjasama yang baik antar seluruh warga masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung agar kegiatan pembelajaran ini terus berlangsung, kesadaran akan situasi yang sedang terjadi menjadi syarat utama kita dalam menerima kenyataan dengan melakukan aktifitas yang disesuaikan dengan masa darurat yang terjadi, berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan berjalan kalau masyarakat tidak ikut bersama-sama mendukung program tersebut.
Pembelajaran daring menjadi salah satu solusi yang terbaik dilakukan agar upaya pencegahan penyebaran wabah covid-19 bisa terkendali, kesehatan menjadi masalah utama yang harus diperhatikan namun aktifitas lain juga harus tetap dilaksanakan. Memperhatikan protokol kesehatan dalam menjalankan setiap aktifitas merupakan kunci utama agar wabah ini cepat berlalu, sehingga kehidupan normal seperti sediakala bisa kita lakukan kembali.
*Guru di MTs Cijangkar Ciawi Tasikmalaya
*Penulis juga aktif sebagai pegiat Literasi Madrasah dan saat ini mengelola sebuah komunitas yang bernama KALIMAH (Komunitas Aktivis Literasi Madrasah). Website KALIMAH bisa dikunjungi melalui https://kalimahtasikmalaya.blogspot.com/
*Selain itu penulis juga tercatat sebagai anggota PERGUMAPI (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis). Website PERGUMAPI bisa dikunjungi melalui http://www.pergumapi.or.id
*Penulis juga aktif di komunitas Gumeulis (Guru Menulis) Tasikmalaya
Mantap tulisannya, emang berat menjaga konsistensi pjj ini.Dibutuhkan kreativitas dalam merancang kegiatan pembelajaran dan juga konektivitas untuk terselenggaranya pjj ini dg baik. Perjuangan luar biasa bagi para guru, siswa dan orang tua dalam mengikuti pjj ini. Hanya kesabaran, ketekunan, dan juga keikhlasan lah yang akan membuat aktivitas pjj ini terasa ringan...
ReplyDeleteTerima kasih bu.
DeleteBetul sekali semua pihak harus berjuang untuk hal ini.
Makin penting kesadaran parenting bu pak..disadari atau tidak banyak orangtua yang tidak siap dan tidak sadar bagaimana membimbing anak anak.orangtua enggak tahan duduk berlama lama membersamai anak.sedih dan miris kondisi keluarga masa kini
ReplyDeleteKeluarga semestinya menjadi sekolah terbaik bagi anak-anaknya dan orang tua mesti menjadi guru terbaik baik putra-putrinya.
Deleteayo kita rancang pola pembelajaran yg baik dan efektif dari rumah agar menyenangkan dengan melibatkan orang tua siswa atau murid di rumah. Perlu kerjasama antara guru dan ortu.
ReplyDeleteSiap pak, pembelajaran memang harus selalu menyenangkan.
Delete