PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING
Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring
Oleh: Agus Nana Nuryana, M.Pd.*
Pandemi Covid-19 sampai saat ini belum juga mereda,
setiap hari jumlah orang yang terpapar kian bertambah banyak karena aktifitas masyarakat
yang sudah bergeliat dan banyaknya pemeriksaan/tes covid-19 yang dilakukan oleh
pemerintah. Masyarakat yang sudah jenuh
karena hampir lima bulan terisolasi dari kegiatan publik akhirnya tak
terbendung untuk bergerak seiiring pelonggaran aturan social dan physical
distancing yang diterapkan oleh pemerintah.
Tempat-tempat umum seperti pasar, tempat ibadah,
perkantoran, tempat wisata, dan tempat umum lainnya mulai ramai oleh aktifitas.
Perilaku yang tak menghiraukan protokol kesehatan ketika beraktifitas menjadi
sangat rentan bagi setiap orang untuk terpapar covid-19. Tidak mudah memang
mengubah perilaku yang sudah dilakukan hampir puluhan tahun bahkan semasa
hidup, perlu kesadaran yang kuat dari setiap individu untuk menjaga kesehatan
diri sendiri dan juga orang lain.
Berbeda dengan tempat umum lainnya,
sekolah/madrasah menjadi salah satu sarana umum yang masih mendapat sorotan
ketat dari pemerintah agar tidak terlalu cepat melaksanakan kegiatan seperti
biasa, walaupun pemerintah sudah mengeluarkan revisi keputusan bersama empat
menteri terkait pelaksanaan kegiatan pembelajaran di masa pandemi covid-19 dan
sudah memberikan izin untuk kegiatan tatap muka, namun pelaksanaanya harus
dibatasi dan harus mematuhi segala aturan/protokol kesehatan yang sudah di
tetapkan.
Pihak sekolah/madrasah diperbolehkan melaksanakan
pembelajaran tatap muka, namun harus mempersiapkan segala sarana dan prasarana pendukung
termasuk persyaratan administrasi yaitu perizinan dari beberapa instansi
terkait untuk menjamin agar protokol kesehatan tetap dijalankan selama kegiatan
pembelajaran dilaksanakan. Ketatnya aturan ini membuat beberapa sekolah tetap
melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring karena belum siap untuk
melaksanakan kegiatan tatap muka.
Pelaksanaan pembelajaran lewat daring tidak
semudah dan sesederhana yang dibayangkan, banyak kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaanya, banyak unsur yang harus terlibat agar efektifitas pembelajaran
daring bisa terlaksana dengan baik. Salah satu yang memiliki peran penting
adalah orang tua. Kesuksesan pembelajaran daring sangat tergantung pada
perhatian orang tua saat mendampingi anak-anaknya belajar, apalagi pada tingkat
pra sekolah dan sekolah dasar.
Dalam pelaksanaanya, orang tua tidak cukup hanya
memberikan peralatan/fasilitas untuk mendukung pembelajaran daring, namun lebih
dari itu orang tua juga harus siap mendampingi anak-anaknya saat mereka melaksanakan
pembelajaran. Keterbatasan kemampuan anak-anak dalam memanfaatkan media
pembelajaran daring harus dibantu dan orang tua juga harus mampu mengarahkan
anak-anaknya sesuai dengan petunjuk yang disampaikan oleh guru di
sekolah/madrasah.
Secara psikologis, usia anak adalah masa bermain
dan dalam perangkat pembelajaran daring terdapat banyak aplikasi yang sifatnya
hanya sebagai media mainan yang belum
tentu memberikan pembelajaran kepada anak-anak, kalau mereka tidak didampingi
saat menggunakan perangkat tersebut, bisa jadi bukan kegiatan belajar yang
dilakukan namun malah melakukan aktifitas yang kurang bermanfaat bahkan
cenderung membahayakan bagi mereka.
Mengeksplorasi ilmu pengetahuan dengan
memanfaatkan media internet sangat mudah dilakukan di zaman perkembangan
teknologi saat ini, terdapat bayak informasi yang bisa kita dapatkan mengenai
suatu hal, bisa dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi, bahkan video.
Media-media ini sebenarnya bisa saja menggantikan peran guru dalam kegiatan transfer
ilmu pengetahuan, bahkan mungkin lebih efektif karena guru manusia banyak
sekali keterbatasan, sedangkan guru mesin ini bisa diakses kapan saja, di mana
saja, dan dengan siapa saja dengan mudah.
Yang paling penting dalam pelaksaanaan
pembelajaran daring adalah pendampingan dan motivasi kepada anak agar mau
mengeksplorasi pengetahuan sesuai dengan arahan dari guru yang mengambil materi
sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan oleh pemerintah. Peran ini hanya bisa
dilakukan oleh orang tua/wali, sebab anak melakukan aktifitasnya di luar
sekolah maka pendampingan harus dilakukan agar pembelajaran daring menjadi
efektif dalam pelaksanaanya.
Tidak mudah melakukan pendampingan pembelajaran
secara daring, perlu kemauan, kemampuan dan kesabaran yang ekstra dari orang
tua untuk melakukannya, namun hal ini harus dilakukan demi masa depan mereka.
Setidaknya dengan situasi darurat seperti ini para orang tua mau belajar
bagaimana memberikan pendidikan kepada anak-anaknya, sehingga mereka menyadari
bahwa pendidikan anak itu tidak cukup diserahkan seluruhnya kepada pihak
sekolah.
Dalam pembelajaran daring semua orang bisa jadi
guru, sejatinya pendidikan adalah tanggung jawab bersama dan kewajiban mendidik
anak adalah paling utama tanggung jawab orang tuanya masing-masing, sedangkan
sekolah/madrasah hanya membantu. Pandemi covid-19 secara tidak langsung
memberikan kesadaran pada kita semua bahwa mendidik anak itu tidak mudah, dan
menjadi renungan kita bersama untuk jadi bahan pelajaran dalam memberikan
pendidikan terhadap anak.
*Guru di MTs Cijangkar
Ciawi Tasikmalaya
*Penulis juga aktif sebagai pegiat Literasi Madrasah dan saat ini
mengelola sebuah komunitas yang bernama KALIMAH (Komunitas Aktivis Literasi
Madrasah). Website KALIMAH bisa dikunjungi melalui https://kalimahtasikmalaya.blogspot.com/
*Selain itu penulis juga tercatat sebagai anggota PERGUMAPI
(Perkumpulan Guru Madrasah Penulis). Website PERGUMAPI bisa dikunjungi
melalui http://www.pergumapi.or.id
*Penulis juga aktif di komunitas Gumeulis (Guru Menulis)
Tasikmalaya
0 Response to "PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING"
Post a Comment