PEMBELAJARAN SYNCHRONOUS DI MASA PANDEMI COVID-19
Pembelajaran Synchronous di Masa Pandemi Covid-19
Oleh: Agus Nana Nuryana,
M.M.Pd.*
Pandemi covid-19 belum juga beranjak dari tanah Indonesia, saat ini jumlah yang terpapar virus mematikan tersebut makin bertambah banyak, seiring dengan pergerakan manusia yang memulai aktifitas sehari-harinya selepas pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilakukan oleh pemerintah. Perilaku masyarakat yang kurang taat terhadap protokol kesehatan disinyalir penyebab utama meningkatnya jumlah orang yang terpapar virus corona.
Saat ini pembatasan sosial di seluruh wilayah Indonesia masih terus diberlakukan
walaupun dalam skala kecil, hal ini memaksa masyarakat untuk lebih banyak beraktifitas
di dalam rumah masing-masing. Gerakan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan
mencuci tangan gencar dikampanyekan oleh pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran
virus yang makin meluas.
Situasi ini menyebabkan instansi atau lembaga baik pemerintah maupun swasta
mengurangi kembali aktifitas yang bersifat tatap muka secara langsung, sehingga
pekerjaaan yang biasa dikerjakan di kantor harus dikerjakan di rumah. Kebiasaan
ini akan terus dilakukan sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan karena
pandemi covid-19 yang masih berlangsung.
Di era digital seperti saat ini tidak sulit menjalin komunikasi dengan
kolega kerja dalam mengerjakan tugas-tugas yang seharusnya diselesaikan. Sudah
banyak aplikasi atau platform yang
menyediakan jasa layanan agar mempermudah komunikasi secara Synchronous/tatap muka namun dari jarak
yang berjauhan. Berbagai flatform ini
juga bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran tatap muka dari jarak jauh.
Pemanfaatan media-media seperti ini sebelum pandemi covid-19 terjadi tidak begitu
familier, bahkan menjadi barang langka dan cenderung mahal, namun saat ini masyarakat
seolah dipaksa untuk mampu menggunakannya. Berbagai perusahan besar di bidang
ini bahkan memberikan kemudahan kepada para pelanggan untuk bisa memanfaatkan
produk yang mereka buat, sehingga aroma persaingan pun terasa kental, mereka
berlomba-lomba menarik konsumen lewat berbagai promosi yang disampaikan.
Menggunakan aplikasi ini diperlukan keterampilan agar efektifitas kegiatan
bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Walaupun aplikasi ini dibuat
semirip mungkin dengan kegiatan interaksi tatap muka secara langsung, namun ada
beberapa sisi kelemahan yang bisa kita rasakan dalam penggunaanya. Secara
teknis semua fasilitas interaksi sudah disediakan, namun perlu juga kesadaran
dari setiap peserta untuk mematuhi aturan yang ditentukan dalam sebuah forum
yang dilaksanakan secara virtual tersebut.
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengikuti kegiatan tatap muka
secara daring:
1.
Fokus;
seluruh peserta harus bisa mengikuti kegiatan dengan konsentrasi yang maksimal.
Terkadang ada beberapa peserta yang mengkuti pertemuan sambil mengerjakan aktifitas
lain secara bersamaan, seperti membaca buku atau sambil membuka gadget, membaca
pesan/status di media sosial dan lain sebagainya.
2.
Keterlibatan
peserta secara aktif; seluruh peserta harus ikut ambil bagian sesuai perannya
masing-masing dalam pertemuan tersebut, kadang-kadang peserta tidak berada
ditempat ketika kegiatan berlangsung, mereka sengaja mensetting background layar dengan gambar virtual seolah mereka sedang menyimak
atau bahkan mematikan videonya agar aktifitas yang mereka lakukan tidak
terlihat oleh peserta yang lain.
3.
Memperhatikan
etika; walaupun pertemuan tidak dilaksanakan secara langsung, namun setiap
peserta harus selalu menjaga etika dalam berinteraksi dengan orang lain.
Terkadang ada peserta yang seenaknya ngobrol dengan video aktif ketika
narasumber sedang menyampaikan materi, atau mic yang tidak di mute sehingga suara masuk ke dalam ruang
pertemuan virtual.
4.
Memahami
materi yang disampaikan; inilah yang paling penting dari pertemuan virtual yang
dilakukan, yaitu menyampaikan pesan kepada peserta tentang suatu informasi yang
diperlukan. Memahami materi ini sangat penting agar tujuan dari pertemuan itu
bisa tercapai.
Pertemuan virtual memang tidak seefektif pertemuan secara langsung, kendala
teknis diluar kendali kita kadang mengganggu, oleh karena itu pesan penting
dari pertemuan tersebut harus bisa ditangkap untuk selanjutnya dilakukan
pendalaman materi. Dalam melakukan pendalaman materi kita bisa menggunakan
berbagai sumber belajar baik dari media daring maupun luring.
Dimasa pandemi saat ini, pemanfaatan media daring menjadi pilihan yang
tepat. Media tulisan, gambar, suara, bahkan video bisa kita akses secara bebas
kapan saja, di mana saja dengan sangat mudah melalui media internet. Penguasaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi keharusan ditengah
keterbatasan interaksi kita secara langsung dengan orang lain.
Kemajuan teknologi yang semakin pesat memberikan peluang kepada setiap
orang untuk tetap mendapatkan ilmu pengetahuan walaupun tidak melakukan
aktifitas belajar secara langsung di sekolah/madrasah seperti saat pandemi
covid-19 ini terjadi. Menyikapi secara positif setiap kejadian akan memberikan
jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, dengan berfikir positif
maka sesulit apapun masalah yang dihadapi pasti ada solusi walau berbagai
kendala mungkin menghadang.
Tulisan ini pertama di posting di kompasian dengan yang dapat di lihat pada link: https://www.kompasiana.com/agusnuryana/5ff16cf48ede4819cd58e302/pembelajaran-synchrounous-di-masa-pandemi-covid-19
*Penulis juga aktif sebagai pegiat Literasi Madrasah dan saat ini mengelola sebuah komunitas yang bernama KALIMAH (Komunitas Aktivis Literasi Madrasah). Website KALIMAH bisa dikunjungi melalui https://kalimahtasikmalaya.blogspot.com/
*Selain itu penulis juga tercatat sebagai anggota PERGUMAPI (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis). Website PERGUMAPI bisa dikunjungi melalui http://www.pergumapi.or.id
*Penulis juga aktif di komunitas Gumeulis (Guru Menulis) Tasikmalaya
0 Response to "PEMBELAJARAN SYNCHRONOUS DI MASA PANDEMI COVID-19"
Post a Comment