TRANSFORMASI DIGITAL MENUJU MADRASAH HEBAT BERMARTABAT

Transformasi Digital Menuju Madrasah Hebat Bermartabat

Oleh: Agus Nana Nuryana, M.M.Pd.*


Transformasi Digital

Pandemi covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 dan masih berlangsung sampai saat ini, telah banyak mengubah perilaku kehidupan manusia dalam berbagai bidang. Pembatasan sosial sebagai upaya mengurangi penularan yang diakibatkan virus corona telah mengubah cara manusia berinteraksi dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari.

Harapan pandemi akan segera berakhir sepertinya belum membuahkan hasil, bahkan sampai bulan januari 2021 wabah yang diakibatkan virus ini makin meningkat seiring dengan mobilitas manusia yang tinggi akibat perasaan jenuh setelah beberapa bulan terisolasi. Kekurangtaatan pada protokol kesehatan juga menjadi pemicu pandemi ini belum berakhir, bahkan jumlahnya semakin banyak.

Interaksi manusia mau tidak mau harus mengikuti protokol kesehatan dengan menerapkan pola  social distancing dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini pun terjadi pada dunia pendidikan, manajemen madrasah yang awalnya dikelola secara manual kini harus beralih dalam bentuk digital karena sistem ini membuat manusia dapat berinteraksi walaupun berjauhan. Kegiatan pembelajaran sudah sejak awal terjadi pandemi dilakukan secara daring atau dengan tatap muka tetapi dilakukan tidak secara langsung.

Perubahan cara ini harus dilakukan oleh pengelola madrasah jika tidak mau tertinggal, sebab ini adalah pilihan terbaik yang bisa dilakukan. Dengan menggunakan media digital dalam hal ini internet, setiap aktifitas pengelolaan madrasah dapat dilakukan. Interaksi secara tidak langsung ini dapat mengurangi dampak negatif dari terbatasnya pelaksanaan kegiatan pendidikan secara langsung.

Bukan hal yang mudah untuk mengubah kebiasaan lama menjadi baru seperti ini, namun cara ini harus terus dilakukan agar kualitas madrasah tetap terjaga. Persaingan antar lembaga pendidikan akan mempengaruhi keberlangsungan sebuah madrasah untuk tetap bisa melakukan kegiatan pendidikan, oleh karena itu Kementerian Agama sebagai induk pengelola mendorong semua madrasah dari tingkat RA sampai MA agar melek teknologi dalam setiap aktifitas pengelolaannya.

Kementerian Agama RI saat ini sudah menjalin kerjasama dengan perusahan teknologi raksasa internasional yaitu Google, hal ini disampaikan oleh menteri Agama Fachrul Razi (sebelum direshuffle) dalam sambutannya ketika membuka kegiatan Program  Madrasah Reform dan dimulainya rangkaian implementasi Proyek Realizing Education’s  Promise - Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR).

Hal serupa disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani,  dalam proyek tersebut Kementerian Agama melakukan modifikasi pelatihan dengan menggunakan model pelatihan virtual dengan dukungan dari  Google-Suite for Education. Ini merupakan cara untuk tetap produktif di tengah  pembatasan sosial yang ada saat ini.

Saat ini siswa madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia hampir 10 juta orang yang menurut Dirjen Pendis merupakan bonus demografi dikarenakan usia sekolah saat ini sangat banyak. Jumlah yang besar itu hanya sebagian kecil menjadi pilihan masyarakat dikarenakan kualitas madrasah, oleh karena itu untuk 10 atau 15 tahun kemudian madrasah harus mempersiapkan kualitas yang bagus supaya tidak ditinggalkan oleh masyarakat.

Salah satu upaya peningkatan kualitas madrasah adalah dengan cara transformasi pengelolaan madrasah dari manual ke digital yang disesuaikan dengan perkembangan zaman yang saat ini sedang terjadi. Kesiapan pengelola dalam bertransformasi ini akan membantu madrasah untuk tetap bisa bertahan dan menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat.

Upaya Kemenag RI dalam membantu madrasah bertransformasi adalah dengan digulirkannya Proyek Madrasah Reform yang merupakan langkah nyata Kementerian Agama untuk mewujudkannya. Adapun 4 komponen kegiatan dalam proyek tersebut, yaitu: 

1. Komponen I: Penerapan Sistem e-RKAM (Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah  berbasis Elektronik) dan Pemberian Bantuan Untuk Madrasah.

2. Komponen II: Penerapan Sistem Penilaian Hasil Belajar di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) bagi seluruh Peserta Didik Kelas 5 MI secara Nasional.

3. Komponen III: Kebijakan dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk Guru,  Kepala Madrasah, dan Tenaga Kependidikan Madrasah untuk peningkatan kompetensi  guru dan tenaga kependidikan.

4. Komponen IV: Penguatan Sistem untuk Mendukung Peningkatan Mutu Pendidikan, yaitu  sistem pendataan yang berbasis data valid dan akurat untuk penguatan sistem  pengelolaan madrasah dan tata kelola di semua jenjang kantor Kemenag.

Menurut Dirjen Pendidikan Islam Keempat program dan agenda Reformasi Madrasah tersebut diharapkan akan  meningkatkan kapasitas Kementerian Agama dalam mengelola penyelenggaraan layanan  pendidikan yang lebih bermutu dan berdaya saing tidak hanya dalam kancah nasional, tetapi  juga menuju Madrasah Hebat Bermartabat dan Madrasah Kelas Dunia.

Jargon tersebut diharapkan tidak hanya bagus dalam tulisan, namun bisa dicapai dalam kenyataannya sehingga kontribusi madrasah bagi kemajuan bangsa betul-betul bisa dirasakan.

*Praktisi dan Pemerhati Pendidikan di MTs Cijangkar, anggota Tim Inti Kabupaten Tasikmalaya dalam Proyek Penerapan Bimtek EDM dan e-RKAM Kemenag RI.

*Penulis juga aktif sebagai pegiat Literasi Madrasah dan saat ini mengelola sebuah komunitas yang bernama KALIMAH (Komunitas Aktivis Literasi Madrasah). Website KALIMAH bisa dikunjungi melalui https://kalimahtasikmalaya.blogspot.com/

 *Selain itu penulis juga tercatat sebagai anggota PERGUMAPI (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis). Website PERGUMAPI bisa dikunjungi melalui http://www.pergumapi.or.id

 *Penulis juga aktif di komunitas Gumeulis (Guru Menulis) Tasikmalaya

 

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TRANSFORMASI DIGITAL MENUJU MADRASAH HEBAT BERMARTABAT"

Post a Comment

Senja hari

Hdjshdhdhrjdhbbdd

Pendidikan Karakter

Recent Posts