Makanan Pemusnah Kehidupan
Makanan Pemusnah Kehidupan
Oleh: Agus Nana Nuryana,M.M.Pd.
Menikmati singkong rebus, makanan sehat yang bagi sebagian orang menganggap makanan kampungan namun sarat manfaat, mungkin sudah jarang kita lakukan dan dapatkan. Proses yang lama dalam menyiapkannya serta harus penuh kesabaran salah satu penyebab makanan tradisional mulai ditinggalkan dan digantikan dengan makanan-makanan yang instan atau siap saji tanpa harus ribet untuk mempersiapkannya.
Menurut kebanyakan dokter, makanan adalah salah satu penyebab penyakit yang mengidap pada tubuh manusia. Makanan yang sudah terkontaminasi zat kimia menjadi biang keroknya. Zat-zat tersebut didapatkan dari bahan-bahan pengawet yang terdapat pada makanan yang digunakan untuk jangka waktu yang lama.
Makanan instan yang diawetkan memang praktis untuk dikonsumsi, namun tak sebanding dengan resiko terkena penyakit yang akan dirasakan oleh tubuh, yang disebabkan oleh masuknya zat-zat kimia kedalam tubuh sehingga merusak organ-orang penting yang terdapat dalam tubuh kita dan menghancurkan sistem kekebalan tubuh penangkal penyakit.
Gaya hidup manusia modern yang serba ingin cepat telah mendorong manusia pada kelemahan secara fisik dan memperpendek harapan hidup manusia karena terkena penyakit aneh- aneh yang semakin mewabah. Tak bisa dipungkiri banyak faktor yang menyebabkan manusia semakin tergantung pada hal-hal yang instan termasuk makanan yang menjadi penyokong keberlangsungan hidup manusia.
Faktor bisnis salah-satunya, dengan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya terkadang manusia tidak berfikir jangka panjang, asal dapat untung yang sesaat tak peduli masa depan anak cucu sebagai penerus.
Kesadaran akan pentingnya kesehatan bagi tubuh memang harus terus ditingkatkan, memulai dari diri sendiri dan keluarga menjadi salah satu cara efektif untuk menangkal berbagai serangan produk instan yang sudah sangat masif.
Agak sulit untuk mengupayakan hidup sehat, perlu kesabaran dan kesadaran, berbagai godaan yang sampai dihadapan mata secara mudah dan cepat harus bisa dikalahkan. Dari mulai pedagang keliling yang meramu barang jualannya semenarik mungkin agar pembeli terutama anak-anak tertarik yang mungkin mereka menggunakan zat yang membahayakan bagi tubuh manusia dan mereka mengedarkannya di sekitar lingkungan kita, warung-warung terdekat yang menjajakan begitu bebas makanan instan yang sudah dapat dipastikan makanan tersebut mengandung bahan kimia.
Diperlukan kesadaran kolektif dalam melakukan hal ini walaupun setiap individu bertanggungjawab atas dirinya masing-masing. Kepedulian akan sesama itu yang dibutuhkan, saling mengingatkan, saling menjaga dan saling memperhatikan diantara sesama terutama di lingkungan terdekat kita harus selalu dijaga dan dipelihara.
Sikap individualistis yang tak mempedulikan orang lain menjadi salah satu penyebab berbagai kekacauan ini terjadi, dengan berbagai dalih terkadang menghalalkan segala cara dan mengutamakan kepentingan sesaat agar hasrat nafsu duniawinya terpenuhi, dan tak menyadari bahwa sesungguhnya dunia ini sudah berada pada gerbang kehancuran.
*Penulis juga aktif sebagai pegiat Literasi Madrasah dan saat ini mengelola sebuah komunitas yang bernama KALIMAH (Komunitas Aktivis Literasi Madrasah). Website KALIMAH bisa dikunjungi melalui http://www.gokalimah.com
Selain itu penulis juga tercatat sebagai anggota PERGUMAPI (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis). Website PERGUMAPI bisa dikunjungi melalui http://www.pergumapi.or.id
Penulis juga aktif di komunitas Gumeulis (Guru Menulis) Tasikmalaya
0 Response to "Makanan Pemusnah Kehidupan"
Post a Comment