COVID-19 PINTU GERBANG PERADABAN BARU
Covid-19 Pintu Gerbang Peradaban
Baru
Oleh: Agus Nana Nuryana, M.M.Pd.*
Virus
corona belakangan menjadi pusat perhatian dunia, betapa tidak makhluk kecil
yang juga dikenal dengan istilah covid-19 yang kemudian juga dikenal dengan
istilah SARS-Co V-2 telah menyebabkan bencana kemanusian yang super dahsyat.
Tak membutuhkan waktu lama, puluhan ribu orang di seluruh dunia menjadi korban
meningal dan ratusan ribu lainnya menderita karena terpapar covid-19.
Dengan
cepat virus ini menyebar, tak kasat mata namun gerakannya sungguh memberikan
efek yang luar biasa sehingga membuat kelimpungan manusia sejagat raya, dan
untuk menghadangnnya hampi pemerintah seluruh dunia mengeluarkan kebijakan
membatasi interaksi sosial masyarakat. Berbagai masalah pun timbul hampir menyentuh
seluruh sendi kehidupan, yang diakibatkan oleh kebijakan yang dikenal dengan
istilah social dan physical distancing.
Belum
ditemukannya obat yang ampuh untuk mengatasi covid-19, menyebabkan social dan physical distancing menjadi satu-satunya cara efektif sementara
untuk mengatasi pandemi covid-19. Berbagai negara menerapkan kebijakan ini
secara ketat termasuk Indonesia, masyarakat yang melanggar diberi peringatan
dan sanksi yang tegas jika tetap membandel tidak mentaati peraturan yang sudah
ditetapkan.
Keputusan
World
Health Organization (WHO) yang menyatakan wabah covid-19 sebagai pandemi
global, menjadi salah satu alasan social dan physical distancing diberlakukan di berbagai
negara. Konsentrasi dunia saat ini seluruhnya tercurah pada penanganan wabah tersebut
dan mau tidak mau mengabaikan urusan-urusan lain yang biasanya terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, hal ini perlu dilakukan untuk menyelamatkan manusia.
Dalam
situasi yang serba kacau seperti saat ini, manusia harus tetap bisa bertahan
untuk melangsungkan kehidupannya, cara yang tidak biasa dalam menjalani
kehidupan harus dilakukan. Kebijakan social
dan physical distancing sebenarnya
bertentangan dengan kodrat manusia sebagai makhluk sosial, manusia akan tetap
bisa bertahan kalau mereka melakukan interaksi sosial, dengan pembatasan ini
maka sangat menyakiti hati manusia yang semestinya menjalani kehidupan secara
bersama-sama.
Dalam
situasi darurat saat ini, untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, manusia
harus tetap berinteraksi dengan orang lain, namun hal ini dilakukan secara
tidak langsung. Untuk melakukan aktifitas seperti itu manusia memerlukan media,
dan alat yang sangat tepat digunakan adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK). Interaksi bisa dilakukan secara daring dari jarak jauh namun tetap bisa
menjalin komunikasi, adalah teknologi internet sangat membantu manusia dalam
menjalankan berbagai aktifitasnnya.
Lihat juga : Corona Membawa Bahagia
Sebenarnya
penggunaan internet bukan barang baru dikalangan masyarakat, namun saat ini
keberadaanya sangat terasa dibutuhkan oleh semua kalangan karena hampir setiap
hari digunakan. Sebelum ada wabah ini penggunaan internet mungkin belum wajib,
namun saat ini harus digunakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan
yang menyangkut aktifitas dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kegiatan
sehari-hari dengan menggunakan media TIK ini akan berpengaruh terhadap tatanan
kehidupan sosial masyarakat. Perubahan ini mengakibatkan tata kelola kehidupan
secara menyeluruh dalam berbagai aspek, dampak positif dan negatif pasti akan
dirasakan, ada yang tumbuh pesat namun ada juga yang jatuh bahkan sampai hancur,
dan yang akan bertahan adalah yang sudah siap menerima perubahan ini.
Dalam bidang ekonomi,
belanja kebutuhan secara daring saat pandemi covid-19 menjadi pilihan utama
karena dapat mengurangi kontak dengan orang banyak. Dari mulai kebutuhan pokok
sehari-hari sampai kebutuhan yang sifatnya insidental semua dilakukan secara
daring. Manusia sangat terbantu dengan cara seperti ini, karena walaupun mereka
tetap tinggal di rumah, namun kebutuhannya tetap bisa terpenuhi.
Efektif
dan efisien menjadi salah satu ciri khas penggunaan teknologi, namun aktifitas
ini juga akan menghilangkan kebiasaan lama yang nilai sosialnya lebih tinggi,
selain itu pelaku usaha yang masih menggunakan cara lama akan ditinggalkan dan
mereka harus siap-siap bangkrut jika tidak mengikuti perkembangan zaman.
Selain
itu sistem pembayaran berubah, pada kegiatan ekonomi konvensional uang dalam
bentuk fisik sangat berharga, namun sekarang diganti dengan transaski digital
yang tidak memerlukan uang secara langsung, untuk melakukan transaksi keuangan
manusia tidak perlu membawa uang ke mana-mana namun cukup membawa kartu atau gadget yang terkoneksi ke intenet untuk
melakukan transaki keuangan. Uang saat ini bukan lagi barang berharga, karena
ada sebagian transaksi ekonomi yang tidak menerima uang fisik untuk alat
transaksinya.
Lihat juga : Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan
Dalam bidang sosial dan keagamaan
social dan physical distancing yang membatasi interaksi sosial menyebabkan
hubungan masyarakat secara langsung menjadi terkendala, karena pemerintah
melarang kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang banyak selama masa pandemi
covid-19 ini. Kodrat manusia esensinya adalah makhluk sosial yang mesti
berhubungan dengan orang lain karena mereka sejatinya saling membutuhkan.
Dalam
kehidupan bermasyarakat interaksi secara langsung menjadi suatu keharusan untuk
menjaga harmonisasi hubungan antar manusia, kegiatan ini bisa dilaksanakan dalam
aktifitas bersama seperti gotong royong, menjaga keamanan lingkungan bersama, kegiatan
ibadah dan lain sebagainya. Sarana-sarana umum menjadi sepi, seperti
kantor-kantor pemerintah/swasta, rumah ibadah atau tempat berkumpul lainnya tak
berfungsi karena manusia lebih banyak melaksanakan aktifitas di dalam rumah.
Tak
ada satu pun manusia yang sanggup hidup tanpa orang lain, namun dengan kondisi
darurat seperti ini manusia dipaksa untuk bisa bertahan hidup tanpa melibatkan
banyak orang secara langsung. Perilaku seperti ini dalam jangka panjang akan
mengubah pola tata kehidupan masyarakat, namun situasi dan kondisi memaksa
masyarakat untuk melakukannya dan dalam masa yang akan datang mungkin saja
aktifitas seperti ini akan terus berlangsung karena manusia sudah terbiasa
melakukannya sehingga terbentuklah suatu budaya baru.
Dalam bidang pendidikan,
pembelajaran daring menjadi pilihan saat ini ditengah pandemi covid-19 yang
makin sulit untuk ditangani. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK sangat
tepat dilakukan untuk melaksanakan proses pembelajaran dimasa darurat seperti yang
sedang terjadi.
Pembelajaran
daring sebenarnya sudah menjadi tuntutan bagi para guru dan institusi
pendidikan untuk melaksanakannya, kemajuan teknologi yang sangat pesat
semestinya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh guru dan siswa dalam mencari
sumber pembelajaran. Dengan teknologi kita bisa belajar di mana saja, kapan
saja dan dengan siapa saja tak terbatas ruang dan waktu.
Situasi
darurat seperti saat ini memaksa seluruh stakeholder pendidikan untuk bisa melaksanakan
pembelajaran daring. Tidak ada interaksi secara langsung antara guru dengan
siswa sebagaimana layaknya proses pembelajaran di kelas, ruang-ruang pertemuan
dibuat dalam bentuk ruang maya yang hanya bisa dipakai untuk komunikasi baik
secara lisan maupun tulisan yang bisa disertai dengan tampilan video.
Tidak
ada kehangatan hubungan antara guru dan siswa melalui kontak tubuh secara
langsung. Guru hanya mengarahkan dan memfasilitasi siswa dari kejauhan tanpa bisa
melihat dan membimbing bagaimana siswa bertingkah laku ketika sedang
melakasanakan proses pembelajaran. Guru tak lebih hanya sebagai penyampai
informasi dan menyediakan bahan ajar yang harus pelajari oleh siswa, adapun
pembelajaran sikap dan tingkah laku menjadi tanggung jawab orang tua di rumah
masing-masing.
Dalam
bidang kehidupan yang lain dampak wabah covid-19 ini juga terasa pengaruhnya
namun karena tidak terlalu mendesak untuk dilaksanakan dan tidak menyangkut aktifitas
sehari-hari maka pemenuhannya dapat ditunda, walaupun pelaksanaanya diupayakan
menghindari mengumpulkan masyarakat dalam jumlah yang banyak, seperti bidang
politik ketika pemilihan kepala daerah yang akan drencanakan dengan cara
daring.
Perubahan
perilaku manusia dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari dengan jangka
waktu yang lama, akan membentuk suatu kebiasaan yang akhirnya menjadi budaya.
Peradaban manusia akan muncul ketika budaya hidup manusia itu berubah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), peradaban adalah hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan
kebudayaan suatu bangsa. Peradaban juga bisa dikatakan sebagai kemajuan.
Saat ini kehidupan manusia sedang
mengalami kemajuan, pesatnya perkembangan TIK telah mengubah perilaku manusia
dalam beraktifitas. Mudahnya interaksi secara daring mengubah kebiasaan manusia
dalam kegiatan sosialnya. Kehidupan manusia dari zaman ke zaman terus berkembang,
semakin manusia bisa memanfaatkan segala sesuatu yang ada di bumi ini maka
semakin mudah manusia menjalani kehidupan, namun kemudahan itu disertai dengan
timbulnya kerusakan akibat ulah tangan mereka yang bernafsu untuk berkuasa
tanpa memikirkan kebaikan bagi orang lain.
Kejadian ini telah diisyaratkan oleh
Alloh swt. melalui firmannya dalam QS (30:41) yang artinya: Telah
tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah,
"Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang
mempersekutukan (Allah).”
Dalam tafsir Ibnu Katsir, Ibnu
Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah
ibnu Yazid ibnul Muqri, dari Sufyan, dari Hamid ibnu Qais Al-A'raj, dari
Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: Telah tampak kerusakan di darat
dan di laut. (Ar-Rum: 41) Bahwa yang dimaksud dengan rusaknya daratan ialah
terbunuhnya banyak manusia, dan yang dimaksud dengan rusaknya lautan ialah
banyaknya perahu (kapal laut) yang dirampok.
Pendapat
di atas sejalan dengan apa yang kita saksikan saat ini, nyata dan tak terbantahkan
bahwa banyak sekali manusia yang terbunuh dengan sangat mudah bakan nyawa
seolah tak berharga yang diakibatkan karena perang, bencana alam, bahkan
peristiwa yang sedang kita saksikan saat ini yaitu ratusan ribu manusia di
seluruh dunia meninggal dengan sangat cepat karena terpapar virus covid-19.
Lihat juga : Belajar dari Covid-19
Begitupun
di lautan sering terjadi kejahatan, manusia dengan semaunya mengambil hasil
laut tanpa memperhatikan dampaknya bagi ekositem alam agar tetap seimbang dan
berjalan dengan normal. Perampokan kapal yang dilakukan oleh para perompak yang
sudah sangat sering terjadi atau pencurian hasil laut yang dilakukan secara
terorganisir sering kita saksikan. Semua ini akan menimbulkan bencana yang
sewaktu-waktu bisa mengancam kehidupan manusia.
Kemajuan
TIK saat ini membuka mata kita bahwa perilaku manusia akan mengalami perubahan,
lambat laun perilaku ini akan meninggalkan cara-cara lama yang sudah tidak
relevan dengan yang diinginkan oleh manusia. Perubahan itu akan melahirkan
suatu peradaban baru dimana interaksi sosial manusia secara langsung akan
diganti dengan interaksi sosial melalui dunia maya dan hal ini akan memberikan
dampak positif maupun negatif bagi tatanan kehidupan.
Perubahan
peradaban memang tidak bisa ditolak, berbagai kemajuan mengantarkan manusia
lebih mudah menjalani kehidupan ini, namun kemajuan tidak semestinya
dimanfaatkan hanya untuk mendapatkan keuntungan tanpa memperhatikan dampak
buruk yang akan diterima oleh lingkungan sekitar. Semestinya manusia berfikir
bahwa kehidupan sosial secara umum menjadi perhatian utama, tidak hanya
memikirkan kepentingan pribadi atau golongannya tanpa memperdulikan orang lain.
Dunia
ini semakin tua, selayaknya makhluk yang sudah udzur memerlukan perawatan dan
perlindungan yang lebih baik agar tetap bisa bertahan, namun bila kita tidak memperhatikannya
dengan baik maka dalam waktu yang tidak lama lagi mungkin kehidupan dunia ini
akan berakhir. Semoga kita semua berada dalam golongan yang husnul khotimah.
Amin.
Tulisan ini pertama di muat di Kabar Priangan online dan dapat diakses pada link https://kabar-priangan.com/covid-19-pintu-gerbang-peradaban-baru/
*Guru di MTs Cijangkar Ciawi
Tasikmalaya
*Penulis juga aktif sebagai pegiat Literasi Madrasah dan saat ini
mengelola sebuah komunitas yang bernama KALIMAH (Komunitas Aktivis Literasi
Madrasah). Website KALIMAH bisa dikunjungi melalui https://kalimahtasikmalaya.blogspot.com/
*Selain itu penulis juga tercatat sebagai anggota PERGUMAPI
(Perkumpulan Guru Madrasah Penulis). Website PERGUMAPI bisa dikunjungi melalui http://www.pergumapi.or.id
*Penulis juga aktif di komunitas Gumeulis (Guru Menulis)
Tasikmalaya
Sing langkung Barokah...Ilmunya...
ReplyDeleteAmin. Hatur Nuhun
ReplyDelete