PUTUS ASA BERBUAT BAIK
Putus Asa Berbuat Baik
Oleh: Agus Nana Nuryana, M.M.Pd.
Minggu pagi yang cerah, hati pun tergoda untuk kembali mencoba kekuatan kaki mengayuh sepeda, karena dua Minggu ini tak pernah berolahraga (sebenarnya sih inget Jersey baru yang seminggu lalu di beli namun belum di pake......ha ha....)
Sekian kilo mengayuh sepeda otot kaki mulai terasa berat, namun saya terus paksakan untuk mengayuh, sambil bergumam dalam hati 'nanti saja istirahatnya sekalian mengisi perut’ (padahal dari rumah dah habis burgers/bala-bala dua potong, bahkan jatah istripun di embat sampai si dianyapun protes) ......ha ha..... GEMBUL).
Namun belum sampai menemukan tempat istirahat yang cocok, tiba-tiba terlihat satu poster tulisan yang sangat mengusik pikiran, dan dengan terengah-engah sayapun berhenti untuk membaca lebih dalam sekaligus mengambil fotonya (jiwa jurnalistik saya terusik, pinjam istilah pa Ilam Maolani pegiat literasi Tasikmalaya).
Lihat Juga: Belajar dari Bunyi Sirine
Saya memahami isi pesan dalam poster itu sebagai sebuah larangan atau mungkin ajakan agar masyarakat siapa saja tidak membuang sampah sembarangan apalagi di tempat tersebut. Namun saya agak menyesalkan dengan bahasa yang ditulisnya, walaupun bahasa itu tidak menyakiti fisik namun maknanya bisa saja mencelakakan. Apalagi tulisan yang di buat itu sepertinya do'a yang isinya tidak memberikan kebaikan, karena sejatinya do'a itu dipanjatkan untuk meminta kebaikan.
Saya khawatir kalau do'a itu dikabulkan oleh Tuhan, tak terbayang orang yang masih melakukan kesalahan itu kalau jumlahnya banyak akan menanggung akibat buruk sampai generasi berikutnya, padahal mereka tidak berbuat salah dan tidak tahu menau kesalahan yang dilakukan oleh orang tuanya.
Menyadarkan orang memang tidak semudah membalikan telapak tangan, perlu proses panjang dan kesabaran yang cukup tinggi. Tulisan yang baik atau ajakan yang bijak mungkin akan lebih cantik dilakukan dan tidak menimbulkan keburukan. Ajakan yang baik kalau dilakukan dengan cara yang kurang baik tetap akan memberikan dampak yang buruk walau tujuan yang diinginkan di dalamnya sangat baik.
Lihat juga: Makanan Pemusahan Kehidupan
Putus asa dalam kebaikan sangat tidak ditolerir, sebab Tuhan lebih tahu yang terbaik dari apa yang kita inginkan. Sejatinya mengajak kebaikan itu harus dengan cara-cara yang baik pula, dan apabila kita sudah berusaha sebaik-baiknya dan sekuat kemampuan kita, maka bertakwalah, karena kita tidak bisa mengubah sesuatu sesuai dengan apa yang kita inginkan kalau Tuhan belum berkehendak.
Sikap putus asa dalam agama Islam adalah perbuatan yang sangat di benci oleh Alloh swt, karena putus asa seolah-olah kita berhenti dari mengharap rahmat dan pertolongan Alloh swt. Dalam kehidupan kita pasti mendapatkan ujian, sebab ujian itulah yang akan menghatarkan kita pada rido-Nya. Para nabi dan rosul yang ditugaskan oleh Alloh swt adalah orang-orang pilihan yang ujian hidupnya jauh lebih besar dari yang kita alami, dan kemulian mereka justru hadir karena sanggup dalam menahan ujian yang diberikan.
Kita tidak boleh berhenti untuk berbuat baik kepada sesama, walaupun orang lain berbuat jelek kepada kita itu idealnya, sebab kejelekan orang lain sebetulnya bisa jadi ladang ibadah bagi kita. Walaupun kita bukan Nabi/Rosul, namun kita sama seperti mereka yang ditugaskan oleh Alloh swt sebagai kholofah di muka bumi yang harus berbuat sebanyak-banyaknya kebaikan agar dunia ini berfaedah bagi kita.
Lihat juga: Semoga Gelisah Ini Menular
Kerusakan-kerusakan yang terjadi karena ulah tangan manusia telah mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi kita semua, kalau kita tidak berusaha bahu-membahu untuk memperbaikinya maka bumi ini akan tambah rusak dan berada diambang kehancuran. Hanya orang-orang yang baik yang dapat menyelamatkan bumi ini dari kehancuran, saling mendo’akan antar sesama manusia dalam kebaikan menjadi salah satu upaya untuk mencegah semakin rusaknya bumi ini, sebab do’a yang baik akan menghantarkan kita pada kebaikan.
Wallohu'alam
*Penulis juga aktif sebagai
pegiat Literasi Madrasah dan saat ini mengelola sebuah komunitas yang bernama
KALIMAH (Komunitas Aktivis Literasi Madrasah). Website KALIMAH bisa dikunjungi
melalui http://www.gokalimah.com
Selain itu penulis juga
tercatat sebagai anggota PERGUMAPI (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis). Website
PERGUMAPI bisa dikunjungi melalui http://www.pergumapi.or.id
Penulis juga aktif di
komunitas Gumeulis (Guru Menulis) Tasikmalaya
0 Response to "PUTUS ASA BERBUAT BAIK"
Post a Comment