PPDB DARING DITENGAH PANDEMI COVID-19, EFEKTIFKAH?


PPDB Daring Ditengah Pandemi Covid-19, Efektifkah?

Oleh: Agus Nana Nuryana, M.M.Pd.*



Pandemi Covid-19 yang saat ini masih terjadi memberikan dampak luar biasa terhadap tatanan kehidupan masyarakat, tak terkecuali dunia pendidikan yang harus mengubah strategi pembelajaran ditengah kebijakan pemerintah yang menerapkan social dan physical distancing. Segala bentuk kegiatan harus dilakukan secara daring, tidak hanya kegiatan pembelajaran, namun semua administrasi sekolah/madrasah mengalami hal serupa.

Bulan Mei dan Juni adalah akhir dari kegiatan pembelajaran, dimana kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mulai dilaksanakan, biasanya menjelang PPDB serangkaian kegiatan dilakukan seperti promosi dengan menyebarkan brosur ke masyarakat, atau panitia mendatangi sekolah/madrasah untuk melakukan promosi secara langsung. Namun pada kegiatan PPDB kali ini, hal tersebut tidak bisa dilakukan sehingga perlu strategi baru untuk melakukannya.

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi pilihan tepat dalam kondisi seperti ini, teknologi internet memungkinkan untuk melakukan promosi dan  PPDB secara daring. Orang tua dan calon peserta didik baru bisa mengetahui informasi sekolah/madrasah yang ingin di pilihnya melalui website atau media sosial dan jika merasa cocok tinggal melakukan pendaftaran dari rumah masing-masing.

Bagi sebagian lembaga pendidikan hal seperti itu mungkin mudah untuk dilakukan, menyiapkan berbagai materi secara daring bisa dilakukan karena berbagai perangkat pendukung telah tersedia dan didukung sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.  Sekolah/madrasah yang berada di daerah perkotaan biasanya tidak mengalami kesulitan untuk melakukannya, karena semua komponen sudah siap.

Namun beda halnya dengan sekolah/madrasah yang berada di pedesaan atau daerah terpencil, tidak semudah itu mereka dapat mengubah pola dalam waktu singkat tanpa melakukan persiapan, karena kebanyakan mereka belum terbiasa. Hal ini tidak hanya menimpa satuan pendidikan dan pengelolanya namun juga kesiapan orang tua dan siswa yang harus menyesuaikan.

Kekuatan finansial di masa darurat seperti ini pun menjadi kendala tersendiri, kebutuhan pokok yang biasanya lancar terpenuhi, kini agak tersendat seiring pandemi covid-19 yang belum berakhir. Pendidikan tidak menjadi prioritas untuk sebagian kalangan, kesulitan ekonomi mengaburkan pikiran mereka untuk fokus pada upaya pemenuhan kebutuhan yang harus dipenuhi saat itu juga.

Dalam pelaksanaannya lembaga pendidikan melakukan dua cara secara bersaamaan yaitu promosi dan PPDB daring, juga secara manual untuk melayani masyarakat yang beragam walaupun dihantui rasa kekhawatiran yang luar biasa. Protokol kesehatan harus selalu dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan dalam memutus rantai penyebaran wabah covid-19 ini.

Kejadian di lapangan terkait pelaksanaan PPDB secara daring mendapat tanggapan yang beragam baik dari lembaga pendidikan maupun masyarakat, ada yang merasa terbantu namun juga ada yang merasa kesulitan. Hal ini berpengaruh terhadap perkembangan lembaga pendidikan, ada yang meningkat jumlah peminatnya namun ada yang justru berkurang, persaingan yang sangat ketat akan memberikan efek positif juga negatif dan pemenangnya adalah yang sanggup beradaptasi dengan situasi yang terjadi.

Perlu disadari oleh semua pihak bahwa kejadian ini telah membuka mata kita semua untuk menyikapi perubahan dan tuntutan secara global, semua tidak bisa menolak pengaruh yang terjadi dan dipaksa untuk bisa mengikutinya. Dalam menjalankan organisasi kita harus bisa menganalisa perubahan yang akan terjadi dan selayaknya mempersipkan diri dalam menghadapinya dengan cara meningkatkan kualitas dan kompetensi yang diperlukan.

Solusi pemecahan masalah akan menjadi tak bermakna disaat kita tidak bisa memenuhi tuntutan yang diminta, oleh karena itu sangat diperlukan literasi digital oleh semua pihak untuk mengantisipasinya. Pengelola lembaga pendidikan, orang tua dan pemerintah harus harus bersiap diri untuk mengantisipasi perubahan yang cepat ini, sebab tidak menutup kemungkinan cara kerja seperti ini akan tetap berlanjut walau situasi sudah berubah.

“Kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah oleh kejahatan yang terorganisir” (Ali Bin Abi Thalib). Pepatah ini mungkin tepat untuk kita fahami, ketika kita memiliki keinginan baik tidak cukup dilakukan begitu saja, namun harus dipersiapkan dengan matang.

Kondisi saat ini telah mengubah tatanan kehidupan secara menyeluruh, perlu kesiapan dari kita semua untuk menghadapi situasi yang tiba-tiba datang menghentak, Mudah-mudahan wabah ini cepat berlalu dan kehidupan normal dapat kita rasakan seperti sedia kala. Amin.

Tulisan ini pertama di muat di Kabar Priangan online dan cetak edisi Selasa, 9 Juni 2020 dan dapat di akses melalui link: https://kabar-priangan.com/ppdb-daring-di-tengah-pandemi-covid-19/


*Guru di MTs Cijangkar Ciawi Tasikmalaya

*Penulis juga aktif sebagai pegiat Literasi Madrasah dan saat ini mengelola sebuah komunitas yang bernama KALIMAH (Komunitas Aktivis Literasi Madrasah). Website KALIMAH bisa dikunjungi melalui https://kalimahtasikmalaya.blogspot.com/

*Selain itu penulis juga tercatat sebagai anggota PERGUMAPI (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis). Website PERGUMAPI bisa dikunjungi melalui http://www.pergumapi.or.id

*Penulis juga aktif di komunitas Gumeulis (Guru Menulis) Tasikmalaya

Subscribe to receive free email updates:

3 Responses to "PPDB DARING DITENGAH PANDEMI COVID-19, EFEKTIFKAH?"

  1. Mantapp bro, tulisan nya membuat cakrawala berfikir pembacanya jadi terbuka

    ReplyDelete
  2. Pengalaman yg luar biasa mendaftarkan anak didik secara online..alhasil menguras tenaga..laptop hars ok..signal hrs oke...sekilas berfikir bagaimana dgn mereka yg jauh dari jangkauan jaringan signal...bisa bisa harapan mereka utk sekolah di sekolah negri pupus..karna sulit menjangkau semuanya...
    Keren lah...Pak agus ...semoga menjadi org YG berpengaruh...Aamiin

    ReplyDelete

Senja hari

Hdjshdhdhrjdhbbdd

Pendidikan Karakter

Recent Posts